KOMPAS.com - Kopi Temanggung merupakan salah satu komoditi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Keberadaan Kopi Temanggung terdiri dari jenis robusta dan arabika.
Kopi Temanggung merupakan salah satu kopi terbaik di dunia. Kopi tersebut telah diekspor di sejumlah negara.
Kopi Arabika Temanggung pernah menjadi juara dalam festival kopi di Atlanta, Amerika Serikat, pada tahun 2016.
Kopi Robusta Temanggung juga dalam festival kopi di Prancis.
Wilayah Temanggung memiliki iklim yang baik untuk penanaman kopi single origin atau kopi yang ditanam di satu daerah tertentu.
Dimana, wilayahnya memiliki curah hujan yang cukup dan iklim yang baik, sehingga daerah Temanggung mampu menghasilkan kopi yang baik.
Baca juga: Tantangan Petani Kopi Temanggung untuk Ekspor Biji Kopi
Perkebunan Kopi Temanggung memiliki luas lahan sekitar 14.500 hetare, yang terdiri dari 12.000 hektare kopi robusta dan sekitar 2.500 hingga 2.800 hektare adalah kopi arabika.
Kopi robusta Temanggung masih diolah secara konvensional dan belum mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP).
Dimana pengelolaan kopi masih secara konvensional, yaitu kopi tidak dipetik merah serta penjemuran dan roasting masih konvensional.
Tidak semua kopi robusta Temanggung berkualitas premium, hanya sekitar 20 persen saja yang berkualitas premium.
Wilayah perkebunan kopi robusta terdapat di Kecamatan Pringsut, Kranggan, Kandangan, Jumo, Kaloran, Gemawang, Candiroto, Bejen, dan Wonoboyo.
Kopi Arabika Temanggung hampir semua berkualitas premium. Hal tersebut karena, kopi Arabika tumbuh di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Dataran tinggi di wilayah Temanggung diampit oleh Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing yang banyak ditanami kopi arabika sebagai komoditi kopi spesial dari Temanggung.
Pengembangan kopi Arabika hanya dilakukan di daerah yang cocok saja.