Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dugaan Korupsi yang Disidik Kejari Dilimpahkan ke Inspektorat, Warga Unjuk Rasa

Kompas.com - 13/10/2023, 19:34 WIB
Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Puluhan pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Pamekasan Bersatu (GMPB) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, berunjuk rasa ke kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan, Jawa Timur, Jumat (13/10/2023).

Aksi tersebut untuk mempertanyakan sejumlah kasus dugaan tindak pidana korupsi yang ditangani Kejari Pamekasan karena mandek.

Kasus yang mandek hingga 3 tahun, yakni pengadaan mobil kesehatan atau mobil Siaga Tanggap Peduli (Sigap) yang disebarkan di 178 desa di seluruh Pamekasan. Kasus ini sudah masuk pada tahap penyidikan, namun hingga saat ini belum ada tersangka. 

Baca juga: Kemenag Selidiki Kebijakan Toilet Sekolah Berbayar di Pamekasan, Buntut Kasus Guru Dimutasi

Kordinator aksi, Musfikul Khoir menjelaskan, Kejari Pamekasan sudah menggelar perkara dan sudah cukup bukti untuk menetapkan tersangka. Namun hingga 3 tahun tidak kunjung ada tersangka. Padahal, Kejari Pamekasan sudah mengantongi nominal kerugian negara setelah dilakukan audit. 

"Saya menduga mandegnya kasus mobil Sigap ini karena ada intervensi dari penguasa sehingga Kejari Pamekasan ketakutan untuk melanjutkan proses hukumnya," terang Musfik. 

Musfik menambahkan, penjelasan yang diberikan pihak Kejari Pamekasan bahwa kerugian negara dalam kasus tersebut mencapai Rp 400 juta. Namun setelah ada permintaan dari Bupati Pamekasan agar kasus tersebut ditangani inspektorat Pemkab Pamekasan, Kejari Pamekasan sudah tidak lagi memprosesnya. 

"November tahun 2020 ada surat dari Bupati Pamekasan agar kasus itu dilimpahkan ke Inspektorat. Mana ada kasus yang ditangani Kejari dilimpahkan ke Pemkab Pamekasan. Ini sudah ada intervensi dan Kejari Pamekasan bergeming," imbuh Musfik. 

Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) IAIN Madura ini mengungkapkan, jika Kejari Pamekasan tidak mampu mengungkap dugaan korupsi mobil Sigap, diduga sudah ada jual beli hukum. 

"Masyarakat sudah jenuh karena 3 tahun kasus mobil Sigap mandek. Saya menduga ada jual beli perkara di Kejari Pamekasan," ungkapnya. 

Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Pamekasan, Ginung Pratidina menjelaskan, kerugian negara dalam kasus mobil Sigap mencapai Rp 400 juta. Namun informasi yang diperolehnya, kerugian itu sudah dikembalikan ke kas negara. 

"Sudah ada pengembalian uang kerugian dari pihak rekanan. Tapi bukti setor pengembalian uang tersebut, kami tidak pegang," kata Ginung. 

Ginung sendiri bingung untuk melanjutkan kasus tersebut karena hal itu ada atensi dari pimpinan agar kasus tersebut diserahkan kepada Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) Kabupaten Pamekasan. 

"Saya tidak bisa menjawab lebih lanjut soal kasus mobil Sigap. Kasus itu sudah ditangani APIP," terangnya. 

Baca juga: Toilet Sekolah Berbayar di Pamekasan Berujung Curhatan Guru Dimutasi

Pengadaan mobil Sigap menelan anggaran Rp 36 miliar dari APBD Kabupaten Pamekasan tahun 2019. Mobil tersebut diberikan kepada 178 desa di seluruh Pamekasan. 

Dari anggaran tersebut, ada tiga item pembelanjaan. Pertama pengadaan 178 unit mobil Rp 32 miliar. Kedua belanja karoseri dan branding mobil Rp 1,6 miliar dan pembelanjaan ketiga berupa 178 tandu pasien Rp 1,2 miliar. 

Yang ditangani Kejari Pamekasan, hanya belanja karoseri dan branding sebesar Rp 1,6 miliar. Sedangkan 2 belanja lainnya tidak disentuh. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com