Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Predator 20 Anak di Pasaman Buat Video Saat Cabuli Korban

Kompas.com - 05/10/2023, 16:32 WIB
Perdana Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi


PADANG, KOMPAS.com - RP (20), pria di Pasaman, Sumatera Barat, merekam aksinya dengan kamera handphone saat mencabuli 20 korbannya yang masih anak-anak. 

Hal itu diketahui setelah ada bukti rekaman video asusila itu di dalam handphone miliknya.

"Benar. Dia dalam menjalani aksinya juga merekam dengan kamera handphone-nya," kata Kapolres Pasaman, AKBP Yudho Huntoro, yang dihubungi Kompas.com, Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Diduga Jadi Korban Pencabulan 7 Orang Dewasa sejak Kelas 2 SD, Bocah di Cilacap Putus Sekolah

Hanya saja, menurut Yudho, pihaknya masih mendalami apakah video tersebut disebar ke orang lain atau tidak.

"Masih kita dalami. Tapi sepertinya untuk konsumsi pribadi," jelas Yudho.

Perbuatan RP sendiri diketahui setelah seorang warga memeriksa handphone pelaku saat tidur.

Baca juga: Predator Anak di Pasaman Ditangkap, Cabuli 20 Bocah dalam 3 Bulan

Warga itu terkejut melihat ada video asusila di dalam handphone RP dengan pemerannya RP sendiri dengan anak-anak di daerah tersebut.

Warga itu lalu melapor ke orangtua korban, kemudian membuat laporan polisi.

RP sendiri ditangkap polisi pada 25 September 2023. Saat ini, pelaku ditahan dan diperiksa di Mapolres Pasaman.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 20 anak menjadi korban pelecehan seksual sesama jenis yang diduga dilakukan seorang pria berinisial RP (20) di Kecamatan Padang Gelugur, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.

Kapolres Pasaman, AKBP Yudho Huntoro menyebut, korban pelecehan seksual diduga 20 anak-anak.

"Korban yang dilaporkan itu sementara ada 20 orang anak-anak," kata Yudho yang dihubungi Kompas.com, Rabu (4/10/2023).

Saat ini, kata Yudho, pelaku RP sudah ditahan sejak 25 September 2023 lalu dan menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Pasaman.

Menurut Yudho, peristiwa pelecehan dilakukan dalam rentang waktu 3 bulan terakhir.

"Perbuatannya ada dilakukan 3 bulan, 2 bulan lalu. Ada ada juga yang baru-baru ini," kata Yudho.

Dari pengakuan RP, alasan dia mencabuli korban karena iseng. Namun polisi tidak begitu saja mempercayainya dan mendatangkan psikiater untuk memeriksa kejiwaan RP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com