Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipukuli Pelaku hingga Lebam, Siswa Korban "Bullying" di Cilacap Jalani Visum

Kompas.com - 28/09/2023, 10:53 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - FF (14), siswa SMP korban bullying di Cilacap, Jawa Tengah, sudah menjalani visum atas kejadian yang menimpanya.

"Dari kejadian yang viral itu, sehingga mengakibatkan korban sakit, ada beberapa luka lebam yang ditemukan," ujar Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Cilacap Kombes Fannky Ani Sugiharto, Rabu (27/9/2023), dikutip dari Tribun Banyumas.

Korban menjalani visum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majenang, Kabupaten Cilacap.

Humas RSUD Majenang Muhamad Fadil Sayekti membenarkan bahwa korban perundungan tersebut sudah menjalani visum pada Selasa atau setelah kejadian.

"Tetapi untuk hasil medisnya mungkin nanti sama pihak kepolisian yang menyampaikan," ucapnya, Rabu.

Baca juga: Motif Siswa SMP di Cilacap Dirundung Terungkap, Pelaku Tak Terima Korban Mengaku Anggota Kelompoknya

Korban perundungan di Cilacap alami luka


Detik-detik FF dirundung oleh pelaku, terekam dalam video. Video itu beredar di media sosial.

Tampak dalam video, seorang bertopi memukul dan menendang korban berkali-kali.

Wakapolresta Cilacap AKBP Arief Fajar Satria mengatakan, akibat kejadian tersebut, korban menderita luka memar di wajah, perut, dan bahu sebelah kanan.

Peristiwa yang dialami FF itu terjadi pada Selasa sekitar pukul 15.00 WIB. Kejadian ini diketahui keluarga korban seusai FF tiba di rumah.

"Jadi kakaknya ini menengarai korban yang saat pulang sekolah banyak terdapat luka di bagian tubuhnya," ungkapnya, dilansir dari Tribun Banyumas.

Kakak korban lantas melaporkan peristiwa itu kepada polisi. Lalu, pada Selasa malam, polisi mengamankan dua terduga pelaku.

Baca juga: Viral Video Perundungan Siswa di Cilacap, Korban Ditendang dan Dipukuli

Halaman:


Terkini Lainnya

'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Regional
Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Regional
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Regional
MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com