Banten Tetapkan Status Darurat Kekeringan

SERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Banten telah menetapkan status tanggap darurat atau kejadian luar biasa (KLB) bencana kekeringan hingga satu bulan ke depan.

Penjabat Gubernur Banten A Muktabar mengatakan, status tanggap darurat sudah berlaku sejak surat keputusan (SK) ditandatanganinya pada Selasa (19/9/2023).

"Status darurat kekeringan sudah ditandatangani (SKnya), karena mengacu pada usulan kabupaten/kota, itu menjadi dasar kabupaten kota untuk melakukan agenda dan rencana kerja mereka," kata Al Muktabar di Pendopo Gubernur Banten, Serang, Senin (25/9/2023).

Baca juga: Kekeringan di Bima Meluas, Ribuan Warga Bergantung Pasokan Air BPBD

Dijelaskan Al, dengan ditetapkannya status darurat kekeringan dari dampak fenomena El Nino membuat pemerintah daerah melakukan penanganannya melalui penggunaan dana belanja tak terduga (BTT).

Penggunaan BTT untuk penanganan baik itu penyediaan air bersih, lahan pertanian, dan kebutuhan masyarakat lainnya.

"Pemerintah kabupaten/kota bisa menggunakan BTT mereka atau program lain. Tentu memungkinkan melakukan agenda kerja tingkat provinsi," ujar Al.

Baca juga: Kekeringan, Warga di Pelosok Lebak Cari Air ke Hutan

Diketahui, ada tiga daerah yang sudah menetapkan status tanggap darurat kekeringan yakni Kabupaten Lebak, Serang, dan Tangerang.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten, Nana Suryana mengatakan, sejak awal Agustus 2023 sudah menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat yang terdampak kekeringan.

“Hingga saat ini, sekitar 500 ribu liter air bersih sudah disalurkan kepada masyarakat,” kata Nana.

Nana menyampaikan, bagi masyarakat Banten yang membutuhkan bantuan air bersih bisa mengajukan langsung ke BPBD Provinsi Banten yang ditandatangani oleh kepala desa atau camat setempat.

Di sisi lain, wilayah paling terdampak kekeringan yakni Kabupaten Lebak dan wilayah pesisir utara Banten mulai dari Kabupaten Tangerang hingga Serang.

Berdasarkan data ada 73 Kecamatan, 450 desa se-Banten yang terdampak kekeringan.

"Fokus kita penyediaan air bersih, nanti (penggunaan) BTT itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tatapi kebutuhan sehari-hari kita siapkan," ujar dia.