Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Komodo yang Dilepasliarkan di Wae Wuul Labuan Bajo Dipasangi GPS untuk Pemantauan

Kompas.com - 25/09/2023, 16:33 WIB
Nansianus Taris,
Krisiandi

Tim Redaksi

LABUAN BAJO KOMPAS.com - Sebanyak enam ekor komodo jantan dilepasliarkan ke habitat aslinya di Cagar Alam Wae Wuul Labuan Bajo, tepatnya di Desa Macang Tanggar, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu (23/9/2023).

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTT Arief Mahmud, mengungkapkan enam komodo yang dilepas itu akan terus dilakukan pemantauan kurang lebih selama tiga tahun.

"Pemantauan itu dilakukan melalui GPS yang terpasang pada tubuh komodo, serta pantauan dari kamera trap," kata Arief di Labuan Bajo Minggu (24/9/2023).

Baca juga: Eks Gubernur NTT Viktor Diabadikan Menjadi Nama komodo di Labuan Bajo

Ia menerangkan, pemantauan itu penting dilakukan untuk melihat sejauh mana keberhasilan program maupun strategi Ex Situ link to In Situ dan juga sebagai bahan evaluasi dalam pengambilan kebijakan.


Dengan data GPS, lanjut dia, akan membantu mereka dalam melakukan pemantauan mulai dari pergerakan komodo, perjumpaan dengan komodo lain, serta perilaku dari komodo itu sendiri.

"Kembalinya komodo ke kampung halamannya menjadi salah satu upaya pelestarian komodo yang menjadi ikon dalam pengembangan pariwisata di Labuan Bajo," ujar Arief di Labuan Bajo, Minggu (24/9/2023).

Baca juga: Populasi komodo Memprihatinkan, Hanya 350 Betina yang Produktif

Sementara Senior Section Manager of GA PT Smelting, Saptohadi Prayetno menerangkan, pemasangan GPS pada tubuh komodo dipastikan aman.

Tidak mengganggu maupun melukai tubuh komodo. GPS itu bisa memantau pergerakan komodo sejauh 8 kilometer.

"GPSnya dipasang pada bagian selangkangannya tetapi posisi di belakang. Dijamin aman. Ini juga supaya gampang kita lakukan monitor. Ketika komodo sudah berjalan melewati batas wilayah itu ketahuan," terang dia.

Ia mengatakan, dari data GPS itu juga akan digunakan sebagai bahan tulisan yang dipublikasikan sebagai kontribusi untuk Ilmu terapan dalam bidang konservasi komodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Regional
Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Regional
Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Regional
Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Regional
Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com