Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkendara dalam Keadaan Mabuk, Pelajar di Jayapura Tewas Usai Tabrak Trotoar

Kompas.com - 13/09/2023, 17:27 WIB
Roberthus Yewen,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SENTANI, KOMPAS.com - Seorang pelajar berinisial WP (18) mengalami kecelakaan tunggal di depan SD Angkasa Jalan Kemiri, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (13/9/2023).

Diduga, pelajar itu mengendarai motor dalam keadaan mabuk atau terpengaruh minuman keras (miras). Motor itu lalu menabrak trotoar dan pelajar tersebut meninggal dunia.

“Korban masih pelajar dan diketahui bersekolah di salah satu sekolah yang ada di Sentani, Kabupaten Jayapura. Korban meninggal dunia akibat mengalami kecelakaan tunggal, saat berkendaraan dan menabrak trotoar,” kata Kasat Lantas Polres Jayapura, Iptu Baharudin Buton  dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com melalui Media Cycloop Res Jayapura, Rabu.

Baca juga: Polisi tetapkan 3 Tersangka Kasus Miras Oplosan yang Tewaskan 4 Warga di Jayapura

Baharudin menjelaskan, korban mengendarai motor dalam keadaan mabuk minuman keras.

“(berdasarkan) keterangan, korban mengonsumsi miras saat berkendaraan. Kami dapatkan berdasarkan konfirmasi langsung ke dokter jaga pihak Rumah Sakit Yowari Sentani,” jelasnya.

Baca juga: Tragedi Miras Oplosan dengan Alkohol 96 Persen Tewaskan 4 Warga Jayapura

Dia menambahkan, korban sempat hilang kendali saat berada di tempat kejadian perkara dan menabrak trotoar. Akibatnya, korban dan sepeda motor yang dikendarainya terpental.

"Dampak dari kecelakaan tersebut, korban mengalami luka yang sangat parah dan sempat dilarikan ke RS Yowari untuk penanganan medis, namun nyawanya tidak dapat tertolong atau meninggal dunia,” ujar Baharudin.

Mantan Kapolsek Bandara Sentani ini menambahkan, korban meninggal dunia akibat mengalami luka di sekujur tubuh dan kepala.

"Jenazah sudah diambil pihak keluarga dan disemayamkan di Doyo Baru, kerugian materi diperkirakan Rp 500.000," tutupnya.

"Kecelakaan ini menunjukkan betapa berbahayanya mengemudi dalam kondisi mabuk dan tidak hanya membahayakan diri mereka sendiri, tetapi juga nyawa orang lain di jalan,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com