BREBES, KOMPAS.com - Warga Desa Tembongraja, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah resah dengan adanya teror yang diduga dilakukan sekelompok anjing liar yang memangsa hewan ternak milik warga.
Dalam dua bulan ini, sedikitnya sudah ada 41 ekor kambing dan kelinci milik warga mati akibat luka tercabik-cabik.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH), Ismu Subroto mengungkapkan, dalam sepekan terakhir semakin banyak ternak warga yang mati mengenaskan.
Baca juga: Antisipasi Serangan Hewan Liar di Musim Kemarau, Warga di Gunungkidul Tingkatkan Patroli
"Menurut penuturan warga, diduga hewan ternak dimangsa oleh kawanan anjing hutan saat malam hari. Warga baru mengetahui pagi harinya hewan ternak pada mati," kata Ismu Broto kepada wartawan, Jumat (8/9/2023).
Di Desa Tembongraja, sudah ada 17 ekor kambing dan 24 ekor kelinci yang mati. Sementara kematian hewan ternak di desa lainnya di Kecamatan Salem masih dilakukan pendataan.
"Kasus ini sudah terjadi sejak dua bulan. Sampai saat ini masih berlanjut adanya laporan," kata Ismu.
Warga, kata Ismu, menduga kawanan anjing hutan liar, berkeliaran di permukiman penduduk saat malam hari. Saat itu tidak ada aktivitas warga di luar rumah.
"Mungkin karena kemarau berkepanjangan, sehingga tidak ada bahan makanan di dalam hutan. Sehingga menyerang ternak warga di pemukiman," kata dia.
Atas peristiwa itu, Ismu mengimbau warga untuk bergotong-royong bergantian melakukan ronda malam hari.
"Mungkin paling efektif adalah dilakukan sistem ronda atau meninggikan panggung kandang ternak. Jika diracun, takutnya termakan hewan lainnya," pungkas Ismu.
Kapolsek Salem Iptu Edi Mardianto mengatakan, pihaknya belum menerima laporan resmi dari warga terkait serangan binatang buas.
Baca juga: Kisah Dua Keluarga Tersisa di Atas Perbukitan Gunungkidul, Dihantui Serangan Monyet
"Belum ada laporan dari warga. Jadi kami belum bisa merinci berapa banyak jumlah hewan ternak yang dimangsa binatang buas," kata Edi.
Edi menduga, serangan binatang buas terjadi lantaran lokasi kandang ternak warga yang juga dekat dengan hutan.
"Kandang ternak dekat dengan hutan. Sehingga potensi serangan binatang buas lebih ada. Kami sudah mengedukasi supaya hal serupa tidak terjadi dengan menutup celah pada bagian kandang ternak," pungkas Edi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.