Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Pelaku Penyekapan Karyawan Restoran di Kendari, Pelaku Ternyata Pemilik Ruko

Kompas.com - 08/09/2023, 21:02 WIB
Kiki Andi Pati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KENDARI, KOMPAS.com - Petugas Kepolisian Resort Kota (Polresta) Kendari menangkap JF (33), terduga pelaku penyekapan seorang karyawan restoran inisial SUR (45) pada Kamis (7/9/2023) pukul 19.00 Wita.

Korban disekap pelaku yang merupakan pemilik rumah toko (ruko) yang disewa oleh bos korban di Jalan By Pass Kompleks Senapati Land Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Fitrayadi mengungkapkan, bahwa penangkapan terhadap terduga pelaku penyekapan itu berdasarkan laporan dari pemilik restoran inisial FPY (25) bahwa karyawan disekap oleh pemilik ruko.

"Awalnya, pelapor mendapat informasi dari karyawannya bahwa pintu dapur dirusak, setelah itu pelapor mendatangi ruko yang ia sewa lalu bertemu dengan tersangka," ungkap Fitrayadi, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/9/2023).

Baca juga: Pria Siksa Anjing hingga Mati Terekam Kamera, Polresta Kendari Selidiki

Setelah itu terjadi perdebatan, lalu tersangka mengunci pintu dan pergi sedangkan karyawannya berada dalam kamar di ruko tersebut namun tidak bisa keluar.

Kemudian, pemilik rumah makan meminta pertolongan ke polisi untuk dibukakan pintu ruko tersebut.

"Setelah ditemukan bukti permulaan yang cukup atas laporan pelapor, tersangka kemudian kami tangkap di Kompleks Senapati Land atau rumah pribadinya di Jalan By Pass Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari," terang dia.

Atas perbuatannya, lanjut Kasat Reskrim Polresta Kendari, tersangka dijerat Pasal 333 Ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman selama-lamanya 9 tahun penjara.

Dua wanita yang bekerja sebagai tukang masak di sebuah warung makan Empek-empek Palembang yang beralamat di Komplek Senopati Jalan Brigjen M Yunus, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi korban penyekapan pada Kamis (7/9/2023).

Kedua wanita tersebut bernama Suriani (45) dan Ernawati (47).

Keduanya diduga disekap pemilik ruko di dalam ruang yang sempit selama tujuh jam dan berhasil keluar dari ruangan setelah mendapatkan bantuan dari pihak kepolisian pada pukul 13.00 Wita.

Pemilik restoran bernama FPY menjelaskan, bahwa sebelum terjadi ketegangan dengan pemilik ruko terkait biaya pembayaran sewa ruko.

Ia mengaku telah membayar lunas sewa ruko sebesar Rp 35 juta, namun pemilik ruko terus meminta uang.

Baca juga: Alasan Lurah dan Camat di Kota Kendari yang Tak Hadiri Upacara HUT Ke-78 RI

Tak hanya itu, lanjutnya, pemilik ruko bahkan meminta biaya tambahan lagi sebesar Rp 7 juta.

Saat FPY menanyakan tujuan dari biaya tambahan tersebut, pelaku enggan memberi penjelasan.

“Mungkin lantaran ia melihat banyak pelanggan yang datang di warung makanku. Selain itu saya juga minta bukti sewa ruko dan hingga sampai saat ini tidak diperlihatkan,” ujar dia.

FPY menambahkan bahwa pemilik ruko ini terekam kamera CCTV ketika masuk dalam restoran tanpa izin melalui pintu belakang pada malam hari.

Atas kejadian itu, pemilik restoran didampingi kuasa hukumnya melaporkan peristiwa penyekapan karyawan ke kantor polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Regional
Tangkap 3 Pemuda di Ambon,  Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Tangkap 3 Pemuda di Ambon, Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Regional
Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Regional
Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Regional
WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com