KUPANG, KOMPAS.com - Orance Timo (45), ibu rumah tangga asal asal Kelurahan Manutapen, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditikam dengan sebilah pisau oleh suaminya sendiri, Mikael Loinenak (49).
Orance ditikam suaminya saat korban mengikuti acara doa syukur atas meninggalnya istri dari Markus Tefa, yang merupakan kerabat mereka.
Acara itu digelar di rumah Markus Tefa di RT 025/RW 010, Kelurahan Batuplat, Kecamatan Alak.
Baca juga: Jadi Tersangka, Suami Wabup Labuhanbatu Diduga Cabuli Keponakan di Rumah Istri Kedua
"Kejadiannya tadi malam. Kita dapat laporannya dan langsung turun ke lokasi kejadian untuk mengamankan pelaku," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Alak, Komisaris Polisi Edy, kepada sejumlah wartawan, Jumat (1/9/2023).
Edy menuturkan, kejadian itu bermula ketika pasangan suami istri itu mengikuti ibadah pengucapan syukur atas meninggalnya istri dari Markus Tefa.
Tak lama kemudian, terjadi salah paham antara keduanya.
Mikael mengambil sebilah pisau dan menikam Orance di bagian pinggang sebelah kiri dan lengan.
Akibatnya, Orance langsung jatuh tergeletak di tanah sambil menjerit kesakitan karena terluka parah.
Warga yang berada di sekitar lokasi tersebut langsung berusaha mengambil pisau yang dipegang Mikael dan mengamankannya.
Sejumlah warga pun mengeroyok Mikael karena kesal dengan perbuatannya.
Warga lalu melaporkan kejadian itu ke polisi. Pada saat yang bersamaan, warga membawa Orance ke rumah sakit.
Mikael mengalami luka robek di kepala karena dikeroyok warga setelah menikam Orance.
Polisi yang tiba di lokasi kejadian lalu mengantarkan Mikael ke Rumah Sakit Umum WZ Johannes Kupang untuk menjalani perawatan medis.
Polisi sudah memeriksa para saksi. Sementara Orance belum diperiksa karena masih menjalani perawatan medis.
Baca juga: Kronologi Suami di Semarang Bunuh Istrinya, Pelaku Siram Air ke Wajah Korban yang Pingsan
Demikian pula dengan pelaku belum diperiksa karena masih di rumah sakit.
"Menurut pengakuan anak kandung pelaku dan korban, bahwa pelaku selama ini mengalami gangguan jiwa sejak empat tahun yang lalu," ujar Edy.
"Pelaku masih dirawat dan nanti kita bawa pelaku ke rumah sakit jiwa," kata Edy lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.