Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Komentar Seragam Tim Voli Kompetisi Antar-desa di TikTok, Pria Ini Babak Belur Dihajar di Depan Rumah Kades

Kompas.com - 31/08/2023, 19:10 WIB
Muhlis Al Alawi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Seorang pemuda berinisial AD (29), warga Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah babak belur setelah menjadi korban pengeroyokan sejumlah pemuda di depan rumah kepala desa Gunungsari di kecamatan tersebut.

Gegaranya, AD mengunggah video berisi tanggapan kostum seragam kompetisi bola voli antar-desa di Kecamatan Jatisrono.

Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo yang dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (31/8/2023) membenarkan kejadian tersebut.

Baca juga: Debt Collector Babak Belur Dihajar Usai Tarik Paksa Motor Menunggak 4 Tahun

Kasus itu sudah dilaporkan korban ke Polres Wonogiri sejak Rabu (30/8/2023). “Kasusnya sudah kami tangani. Dan penyidik sementara mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi,” ujar Anom.

Anom mengatakan, petaka yang menimpa AD berawal lantaran postingan video yang korban unggah seminggu yang lalu di akun tiktok @lagaligo_voly.

Isi video itu berisi tanggapan mengenai kostum seragam voli yang bermotif pakaian sekolah dasar yang mengikuti kompetisi antar-desa.

Postingan korban itu, kata Anom dikomentari pria berinisial DP warga desa lainnya yang tersinggung dengan unggahan korban. Selanjutnya pada Jumat (25/8/2023) malam korban dijemput paksa oleh dua orang warga desa lain.

“Kemudian korban bersama istri dan anaknya yang masih berumur dua bulan pergi menggunakan mobil menuju rumah Kades Gunungsari. Namun setelah turun dari mobil sekitar pukul 22.12 WIB, korban langsung disambut tujuh orang yang tidak dikenal dan langsung menghajar korban secara bersamaan,” ungkap Anom.

Setelah itu, jelas Anom, korban disuruh untuk mengklarifikasi terkait unggahan postingan video pelapor di TikTok tersebut. Korban pun disuruh membuat video permintaan maaf untuk warga Gunung Sari, secara sepihak.

Tak hanya itu, korban juga diminta membuat status di WhatsApp dan juga mengunggah di TikTok dengan kata-kata yang dibuat terduga pelaku secara sepihak tanpa ada penjelasan dari korban.

“Korban juga diancam kalau menghapus video (permohonan maaf) yang telah di-upload maka tokonya akan dibakar dan AD akan dihabisi,” kata Anom.

Sekira pukul 23.20 WIB, korban pulang ke rumah dikawal kepala Desa Gunungsari dan kepala desa Gondangsari bersama anak dan istri korban. Akibat dari kejadian pengeroyokan tersebut pelapor mengalami luka lebam di sebelah mata kiri.

Baca juga: Fakta Pria Dibacok Berkali-kali di Cengkareng: Korban Terus Dihajar Walau Sudah Minta Ampun sampai Alami Putus Jari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satu Santriwati di Rokan Hilir Meninggal Usai Makan Siomay, Belasan Korban Lainnya Dibawa ke RS

Satu Santriwati di Rokan Hilir Meninggal Usai Makan Siomay, Belasan Korban Lainnya Dibawa ke RS

Regional
Kembalikan Kejayaan Petani Tebu, Bupati Blora Minta Pengurus Baru APTRI Jalin Sinergi

Kembalikan Kejayaan Petani Tebu, Bupati Blora Minta Pengurus Baru APTRI Jalin Sinergi

Regional
Dugaan Manipulasi RUPS Bank Sumsel Babel, Eks Walkot Palembang Diperiksa

Dugaan Manipulasi RUPS Bank Sumsel Babel, Eks Walkot Palembang Diperiksa

Regional
Diwakili 19 PAC, Ngesti Nugraha Ambil Formulir Bakal Calon Bupati di PDI-P Kabupaten Semarang

Diwakili 19 PAC, Ngesti Nugraha Ambil Formulir Bakal Calon Bupati di PDI-P Kabupaten Semarang

Regional
Kendarai Mobil Tangki Ugal-ugalan dan Viral di Medsos, Sopir di Kupang Ditangkap Polisi

Kendarai Mobil Tangki Ugal-ugalan dan Viral di Medsos, Sopir di Kupang Ditangkap Polisi

Regional
Turun Jabatan Jadi Plh Gubernur Banten, Al Muktabar Buka Suara

Turun Jabatan Jadi Plh Gubernur Banten, Al Muktabar Buka Suara

Regional
2 Bocah SD di Lombok Diduga Diperkosa 5 Orang, 2 Terduga Pelaku Masih di Bawah Umur

2 Bocah SD di Lombok Diduga Diperkosa 5 Orang, 2 Terduga Pelaku Masih di Bawah Umur

Regional
Hingga April 2024, 5.700 Warga Jateng Terserang DBD dan 148 Meninggal

Hingga April 2024, 5.700 Warga Jateng Terserang DBD dan 148 Meninggal

Regional
Jalur Pantura Karangtengah Demak Masih Perbaikan, Ini Alternatif Saat Macet

Jalur Pantura Karangtengah Demak Masih Perbaikan, Ini Alternatif Saat Macet

Regional
Beli Barang 'Branded' Pakai Uang Narkoba, Selebgram Adelia Divonis 5 Tahun Penjara

Beli Barang "Branded" Pakai Uang Narkoba, Selebgram Adelia Divonis 5 Tahun Penjara

Regional
Dugaan Korupsi Pipa Gas Rp 3,9 Miliar, 4 Pejabat BUMD Palembang Jadi Tersangka

Dugaan Korupsi Pipa Gas Rp 3,9 Miliar, 4 Pejabat BUMD Palembang Jadi Tersangka

Regional
Dendam Pernah Dihukum, Santri Tega Tusuk Ustazah di Ponpes Palangkaraya hingga Tewas

Dendam Pernah Dihukum, Santri Tega Tusuk Ustazah di Ponpes Palangkaraya hingga Tewas

Regional
177.600 Benih Lobster asal Jabar Diselundupkan ke Singapura lewat Babel

177.600 Benih Lobster asal Jabar Diselundupkan ke Singapura lewat Babel

Regional
Soal Larangan 'Study Tour', Begini Respons Sejumlah Kepala Sekolah di Kota Semarang

Soal Larangan "Study Tour", Begini Respons Sejumlah Kepala Sekolah di Kota Semarang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com