Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penganiayaan Ketua BEM FMIPA UNS oleh Sopir Dekanat

Kompas.com - 24/08/2023, 19:02 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

 

SOLO, KOMPAS.com - Dugaan kasus penganiayaan mahasiswa dilakukan sopir dekanat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) terjadi di lingkungan kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Korban penganiayaan Khoirul Umam (19) mengaku saat melengkapi data laporan ke Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo, pada Kamis (24/8/2023), siang.

Khoirul yang juga Ketua BEM FMIPA melaporkan diduga pelaku penganiaya berinisial YP yang berstatus sebagai sopir dekanat FMIPA.

Baca juga: Ketua BEM FMIPA UNS Solo Dipukul Sopir Dekanat, Polisi Investigasi

Kejadian berawal pada Rabu (23/8/2023) siang, saat berada di lingkungan fakultas mengadakan kegiatan pengenalan organisasi kemahasiswaan.

"Dalam kegiatan juga saya mengkritisi isu kemahasiswaan," ujar Khoirul, saat ditemui di Polresta Solo, pada Kamis (24/8/2023).

Akan tetapi, selesai kegiatan, Khoirul dipanggil oleh pihak dekanat dan diantar ke gedung rektorat.

Kemudian, korban ditemui oleh jajaran rektorat UNS. Ia mengaku disudutkan oleh pihak rektorat.

Baca juga: Ketua BEM FMIPA UNS Lapor Polisi, Mengaku Dipukul Sopir Dekanat

Pertemuan itu berlangsung pada Kamis (24/8/2023), hingga pukul 17.00 WIB. Setelahnya, Khoirul kembali menuju gedung fakultas menggunakan mobil.

Dugaan penganiayaan pertama kali saat Khoirul berada di dalam mobil perjalanan itu, korban yang duduk di bangku depan dipukul oleh YP hingga mengenai rahang kanan setelah ditanya soal asal mahasiswa dan adab sopan santun.

"Di bangku belakang ada dekan dan wakil dekan. Mereka mencoba memisah dan bilang jangan pakai kekerasan. Setelah itu sampai di gedung fakultas. Kami keluar. Saya mau perjalanan pulang, kemudian dekan sama wakil dekan kembali ke kantor," papar korban.

Selang beberapa waktu, korban dipanggil sopir itu dan diseret dekat taman kampus. Di situlah kembali korban dianiaya YP. Korban kembali ditonjok mengenai pipi kanan dua kali, dahi, paha dan kaki.

Selain itu, YP juga menarik kerah baju dan menjambak korban dan mengancam korban.

"Saya diancam mau dibunuh sama dia sambil menunjuk-nunjuk kunci mobil di hadapan wajah saya. Setelah itu saya ditinggal begitu saja. Sebenarnya di dekat lokasi ada satpam, tapi satpam itu diam saja, tidak ada upaya menolong," kata Khoirul.

Setelah melengkapi laporan, dengan Surat Tanda Terima Laporan Nomor: STTLP/ 189/VIII/2023/SPKT/POLRESTA SURAKARTA/POLDA JAWA TENGAH.

Korban mengatakan sudah dimintai keterangan oleh penyidik Satreskrim Polresta Solo dan diminta melengkapi bukti visum.

Sementara itu, Dekan FMIPA Harjana membenarkan adanya dugaan penganiayaan tersebut.

"Dekanat telah melakukan klarifikasi kepada terduga pelaku. Dengan menyatakan kekerasan karena personel pribadi masing-masing pihak," katanya, pada Kamis (24/8/2023).

Akibat dari kasus ini, dekanat juga telah  menonaktifkan terlapor YP agar melakukan proses hukum yang akan dihadapi.

"Dekanat menyerahkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib, yakni kepolisian. Dekanat juga mendukung penuh proses pelaporan, penyelidikan, penyidikan dan persidangan dugaan kasus kekerasan terjadi di FMIPA," lanjutnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com