SIKKA, KOMPAS.com - Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Flores Bagian Timur, Agung Wibowo menyatakan bahwa pembangunan jaringan listrik di Desa Gera dan Ndai Mbere, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan dimulai 2024.
Hal tersebut disampaikan Agung menanggapi keluhan warga lantaran kurang lebih 304 rumah di dua desa itu belum terpasang jaringan listrik.
Agung menuturkan bahwa petugas telah melakukan survei di dua desa itu. Setelah dilakukan pengkajian, kemudian dimasukkan dalam rencana perluasan pengembangan listrik dusun (lisdus) tahun 2024.
"Sudah dilakukan survey, dan pembuatan gambar rencana. Di dalam dokumen perencanaan, kami masukkan dalam rencana pengembangan listrik dusun tahun 2024," ujar Agung saat dihubungi, Senin (21/8/2023).
Baca juga: Kembangkan EBT, Siswa di Nganjuk Ubah Barang Bekas Jadi Kincir Angin Pembangkit Listrik
Detail pengerjaannya, beber Agung, mulai dari pembangunan jaringan distribusi 1 gardu trafo. Lalu, pengembangan jaringan tegangan rendah lebih dari 2 kilometer sirkuit (kms).
"Detailnya begitu, tinggal menunggu anggaran 2024," pungkas Agung.
Sebelumnya, Darius Dedu, warga Desa Gera, menuturkan, ketiadaan aliran listrik tidak hanya menghambat aktivitas warga, tetapi juga para siswa di dua desa itu. Mereka kesulitan belajar saat malam hari.
Baca juga: Setelah 15 Tahun Tanpa Listrik, Warga Wutung Papua Nugini: Terima Kasih, Presiden Jokowi...
Selain itu, banyak fasilitas umum yang masih gelap gulita lantaran ketiadaan penerangan listrik.
Kepala Desa Gera, Orinus Raga mengungkapkan, jumlah rumah warga di dua desa itu yang belum terpasang jaringan listrik sekitar 304 rumah.
"Jumlah ini berdasarkan pendataan akhir September 2022 lalu," bebernya.
Baca juga: Ratusan Rumah Warga di Sikka NTT Belum Teraliri Listrik
Untuk penerangan, lanjutnya, warga mengandalkan lampu minyak tanah.
Sementara saat acara keluarga atau pesta, mereka harus menyiapkan genset serta bahan bakar minyak (BBM) belasan liter.
Ia menyebutkan, beberapa fasilitas umum yang belum dialiri listrik, yakni gereja Katolik, SMP Negeri 2 Mego, SD Negeri Manukako, SD Inpres Woloone, puskesmas pembantu, posyandu, dan empat unit PAUD.
Orinus mengaku telah mengajukan proposal kepada pimpinan PLN Flores bagian timur dan pemerintah kabupaten sejak September 2022. Namun, sampai saat ini belum terealisasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.