KUPANG, KOMPAS.com - Empat pakaian adat dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih sebagai busana adat terbaik saat upacara bendera dan penurunan bendera merah putih di Istana Negara.
Empat orang yang mengenakan busana adat dari Provinsi Kepulauan itu akhirnya mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Joko Widodo.
Busana adat terbaik pertama diberikan kepada perwakilan Raja Amarasi, Kabupaten Kupang, yakni Robert Maurits Koroh.
Baca juga: Modal Baju Robek Pinjaman, Anak Kuli Bangunan Ini Jadi Danpok Paskibraka di Istana Negara
Dia mengenakan busana motif Amarasi yang bercorak merah dan putih, serta selendang yang diikatkan di perut.
Kemudian, Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengenakan tais dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Busana adat perempuan yang dikenakan Sri Mulyani itu berasal dari Kecamatan Nunkolo. Busana adat pria dari Nunkolo juga pernah dikenakan Presiden Jokowi saat upacara bendera tahun 2020 lalu.
Kemudian, saat upacara penurunan bendera, dua busana adat NTT kembali terpilih jadi yang terbaik.
Yang pertama busana adat dari Kabupaten Rote Ndao yang dikenakan oleh Azalea, terpilih sebagai yang terbaik pertama.
Kemudian busana adat asal Kabupaten Alor yang dikenakan Andrian terpilih jadi terbaik keempat.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Zeth Sony Libing berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah memberikan hadiah kepada empat orang yang mengenakan busana adat asal NTT
"Tentu pemerintah provinsi sangat berterima kasih kepada Bapak Jokowi atas apresiasi terhadap karya intelektual dan peradaban masyarakat NTT," kata dia.
"Pakaian adat dan tentu ikat dan semuanya itu merupakan karya intelektual masyarakat NTT. Bapak Presiden sangat menghargai nilai budaya dan karya leluhur NTT," kata dia lagi.
Baca juga: Di Pesisir Pantai Motaain NTT, Ada Batas Negara dan Upacara Peringatan Kemerdekaan
Dia mengatakan, NTT memiliki banyak tenunan ikat dan busana karena memiliki ragam etnis.
Pemerintah daerah, kata dia, terus mendukung pengembangan tenunan adat dengan sejumlah program pemberdayaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.