MALINAU, KOMPAS.com - Nuge menginjak kopling lalu mendorong tuas perseneling mobil ke gigi satu.
Dia bersiap untuk tanjakan di kilometer 43 Jalan Malinau-Krayan depan camp pekerja Adhi Karya di wilayah Kabupaten Malinau, Kaltara, Senin (14/8/2023) sore.
Sebelum lepas gas, lampu indikator double gardan berwarna kuning sudah berkedip tanda aktif. Mobil Toyota Hilux itu pun melesat ke depan.
Nuge tahu harus tancap gas penuh. Suara mobil 2.400 cc itu pun meraung, rodanya mulai menapaki tanjakan yang punya elevasi ekstrem.
Baca juga: Memulai Ekspedisi Menjadi Indonesia, Menengok Akses Menuju Perbatasan Krayan
Sasis mobil pabrikan Jepang itu berguncang ke kiri dan kanan, saat shocknya mengikuti permukaan tanjakan tanah yang tak mulus.
Tim Ekspedisi Menjadi Indonesia Kompas.com-Robertus Belarminus, Fikri Hidayat dan Nissi Elizabeth-berada di dalam Mobil Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Malinau itu.
"Boleh enggak jalan ke atas tanjakan dulu," celoteh Nissi beradu pandangan dengan rekan sesama tim.
Sejak melewati camp Adhi Karya-rumah para pekerja proyek Jalan Malinau-Krayan, tim selalu disambut jalur menanjak ekstrem.
Tidak hanya elevasinya yang horor, tanjakan yang dilalui juga seolah tak ada habisnya. Sejak berangkat dari camp Adhi Karya pukul 13.50 Wita hingga pukul 15.51 Wita, rombongan kerap berhadapan dengan tanjakan.
Baca juga: Gubernur Kaltara Minta 2024 Jalan Malinau-Krayan Fungsional agar Bisa Suplai Sembako dan BBM
Habis lolos tanjakan lalu dibalas oleh turunan yang curam. Sesekali tim Kompas.com menarik napas dalam karena melongo ke kiri dan kanan jendela mobil disambut hamparan jurang luas.
Jalanan masih full tanah berlumpur atau berbatu. Belum ada aspal. Tiap tikungan tajam harus pelan.
Satu kali, uap mengepul mengelilingi mobil. Mata spontan melihat ke kiri dan kanan untuk mencari tahu dari mana asal dan penyebabnya.
Ternyata, uap muncul kerena mobil sedang berhenti di atas aliran sungai kecil. Air sungai yang memantul dari ban mengenai mesin mobil yang sedang panas.
Tim Kompas.com berjalan lagi membelah hutan belantara. Ada perasaan lega ketika berpapasan dengan para pekerja proyek jalan.
Seolah tak sendirian. Di sejumlah titik, ada pekerja proyek dengan buldoser sedang meratakan tanah.