UNGARAN, KOMPAS.com - Ratusan warga Dusun Kebontaman, Desa Kalikayen, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang di musim kemarau tahun ini kesulitan air bersih.
Sejak Mei 2023 hingga saat ini, kekeringan menyebabkan 250 keluarga dengan 800-an jiwa kesulitan air bersih. Mereka bertahan hanya dengan mengandalkan bantuan dari berbagai pihak karena tak ada lagi sumber air di wilayahnya.
Baca juga: Dampak El Nino, 949 Hektar Sawah di Banten Mengalami Kekeringan
Seorang warga Sayaah (60) mengatakan sumur yang menjadi andalan untuk kebutuhan air, saat ini mengering.
"Ini sumur dalamnya 17 meter, sudah kering satu bulan. Jadi hanya menunggu dropping air saja saat ini," ucapnya, Jumat (11/8/2023).
Sementara untuk mengambil air di sungai, dia mengaku tak kuat.
"Jaraknya jauh, sampai tiga kilometer. Kalau jalan bawa galon sudah tidak kuat. Kalau tetangga ada yang bawa motor, biasanya numpang mengambil air di sungai," kata Sayaah.
Ketua RT 003 RW 004, Dusun Kebontaman, Markunaris mengatakan musim kemarau tahun ini adalah yang terparah.
"Ini kondisinya sangat kering, karena sangat lama. Warga sekira 250 keluarga kesulitan mencari air," ungkapnya.
"Kalau untuk kebutuhan sehari-hari, masak dan mandi sudah ada warga yang beli air galon. Satu galon Rp 4.000. Kalau untuk cuci dan lainnya warga ke sungai," kata Markun.
Dia pun mengungkapkan, bantuan dari berbagai pihak telah diterima warga. Di antaranya dari BPBD dan PMI.
"Dari BPBD juga sudah dropping air. Sehingga dengan adanya bantuan dari PMI hari ini, kami atas nama warga juga mengucapkan terima kasih," jelasnya.
Baca juga: Ratusan Kepala Keluarga di Kaki Gunung Cikuray Garut Terdampak Kekeringan
Sementara Bendahara Palang Merah Indonesia (PMI) Jacobus Dwihartanto mengatakan dropping air akan terus dilakukan selama masyarakat membutuhkan.
"Kita ada 50 mobil tangki untuk mengangkut air bersih, jadi yang terpenting adalah melakukan distribusi dari daerah yang surplus air ke daerah yang kekurangan," ungkapnya.
Dia mengaku kaget karena ternyata warga Kalikayen mengalami kesulitan air bersih sejak Mei 2023.
"Ini dampak dari El Nino sehingga kekeringan yang terjadi menjadi lebih lama. PMI akan selalu hadir membantu masyarakat, sehingga jika membutuhkan air, bisa langsung koordinasi," kata Jacobus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.