Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembagian Bahasa Jawa Krama-Ngoko Bermula Saat Menjamurnya Pujangga di Zaman Mataram, Berikut Sejarahnya

Kompas.com - 09/08/2023, 12:41 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pembagian Bahasa Jawa Krama Inggil hingga Ngoko bermula saat menjamurnya pujangga di lingkungan keraton, sekitar abad 17 silam.

"Abad 17 masuk ranah bahasa Jawa baru, persebarannya lewat Tembang Macapat di daerah Jateng, Yogyakarta, Jatim. Di pulau Jawa sekitar 83 persen. Baru bahasa ada tataran bahasa Jawa yang kita kenal saat ini," tutur Pakar Bahasa Jawa Universitas Diponegoro, Ken Widyawati, Rabu (9/8/2023).

Mengutip situs Kemdikbud, tembang macapat nyanyian syair atau karya sastra puisi berbahasa Jawa yang disusun menggunakan aturan tertentu. Biasanya ditampilkan dalam saat pentas wayang, karawitan, dan pelajaran Bahasa Jawa di sekolah.

Baca juga: Saat Bahasa Jawa Alami Krisis, Pakar Sebut Pasangan Muda Jarang Mengajarkan ke Anak karena Kurang Populer

Ken menjelaskan bila pembagian tataran Ngoko-Krama itu telah memasuki era bahasa jawa baru. Sedangkan sebelumnya, bahasa jawa telah lahir sejak abad 9. Hal itu ditandai adanya sejumlah karya bahasa Jawa Puna, bukan bahasa jawa baru.

"Di bukunya Purbo Caroko itu ada kepustakaan jawa, diterangkan awal munculnya bahasa Jawa itu masuknya bahasa Jawa Puna atau Bahasa Kawi atau Jawi. Tulisan hurufnya tetap huruf jawa. Itu ada beberapa Kawi, ada Arjuna Wiwaha, Ramayana, Ludaka, dan seterusnya," terang Ken.

Kemudian memasuki era bahasa Jawa pertengahan sekitar abad 14 dan 15, muncul beberapa karya seperti suluk Dewa Rudi, suluk Walang Sumirang, suluk Sudamala, serat Sritanjung, dan sebagainya.

"Baru kemudian di era bajasa Jawa baru ada urutannya Kromo Inggil atau Alus, Kromo Biasa atau Lugu, Ngoko Alus, Bgoko Lugu atau Ngoko. Ngoko dibagi Ngoko Lugu dan Ngoko Alus atau Andap," katanya.

Ia menyampaikan Ngoko Lugu biasa digunakan masyarakat umum atau orangtua untuk berkomunikasi dengan anaknya.

Begitu pun Ngoko Alus atau Krama juga dapat diterapkan dengan anak dalam keseharian. Sehingga nantinya mereka mengenal pembagian bahasa Jawa baru itu.

Baca juga: Gen Z Tetap Cakap Berbahasa Jawa Krama Meski Tak Ada yang Mengajari, Begini Kiat Mereka

"Kromo Lugu biasanya dipake para bangsawan. Kalau bangsawan dengan atasnya baru pakai Krama Alus atau Inggil. Misal saya ketemu Pak Jokowi enggak mungkin Ngoko karena faktor jabatan," imbuhnya.

Pihaknya mengungkapkan, pembagian tataran bahasa Jawa ini terjadi di zaman Kerajaan sejak era Mataram. Terutama saat berkembangnya sastra dan puisi Jawa yang akrab disebut tembang macapat.

"Kalau di Babat Tanah Jawi tidak disebutkan mulai kapan bahasa Jawa dibagi. Mungkin saat muncul pujangga-pujangga keraton. Ada Pakubuwono IV, VII, dsb. Ini mulai muncul rank atau tataran ini untuk membedakan pujangga dari luar dan dalam keraton, karena tata bahasanya sangat berbeda," ujarnya.

Berikutnya, mengikuti keberadaan ada kasta atau pembagian kelas masyarakat di kalangan orang jawa menjadi dua, yakni orang pada umumnya dan golongan priyayi keturunan sultan atau kaum ningrat.

"Jadi muncullah aturan berbahasa Jawa untuk saling menghormati kedudukan masing-masing. Misal Raja mau bicara dengan bahasa Jawa apapun boleh karena dia punya kedudukan tertinggi," lanjut Ken.

Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1445 H dalam Bahasa Jawa Beserta Artinya

Meski demikian, Ken menegaskan adanya pembagian penuturan bahasa ini sama sekali tidak merendahkan golongan satu sama lain.

"Orang Jawa tidak merasa direndahkan dengan bahasa Ngoko. Jadi rasa untuk saling menghormati itu kental sekali," paparnya.

Lebih lanjut, Ken menambahkan penuturan bahasa krama juga dapat menjaga perilaku seseorang. Sehingga menjadi penting untuk generasi penerus dari kalangan Jawa untuk terus melestarikan bahasa krama dalam interaksi sehari-hari.

Karena dengan begitu turut membantu menjaga moral masyarakat agar tetap terkendali dari perilaku buruk.

"Istilahnya saat bicara Krama kita enggak akan mengumpat. Berbahasa Krama juga bisa membentuk kepribadian anak lebih mawas diri, halus, pengertian, menjaga pola pikir, perilaku," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Save Dagun, Warga Manggarai Barat 30 Tahun Menyusun Kamus Bahasa

Cerita Save Dagun, Warga Manggarai Barat 30 Tahun Menyusun Kamus Bahasa

Regional
Maju Pilkada Semarang, Bos PSIS Yoyok Sukawi Lamar Semua Partai di Koalisi Indonesia Maju

Maju Pilkada Semarang, Bos PSIS Yoyok Sukawi Lamar Semua Partai di Koalisi Indonesia Maju

Regional
Cerita Warga 'Sulap' Ladang Jadi Toilet dan Tempat Menginap Pengantar Jemaah Haji

Cerita Warga "Sulap" Ladang Jadi Toilet dan Tempat Menginap Pengantar Jemaah Haji

Regional
Alasan Ketum Persab Brebes Asrofi Maju di Pilkada 2024

Alasan Ketum Persab Brebes Asrofi Maju di Pilkada 2024

Regional
Muda-Tanjung Tarik Dokumen Pendaftaran Jalur Independen di KPU Kalbar

Muda-Tanjung Tarik Dokumen Pendaftaran Jalur Independen di KPU Kalbar

Regional
Ibu Ini Histeris Anaknya Tak Dikembalikan Mantan Suami, Sudah Minta Tolong Polisi dan Babinsa tapi Gagal

Ibu Ini Histeris Anaknya Tak Dikembalikan Mantan Suami, Sudah Minta Tolong Polisi dan Babinsa tapi Gagal

Regional
14 Santriwati di Rokan Hilir Diduga Keracunan Makanan, 1 Meninggal Dunia

14 Santriwati di Rokan Hilir Diduga Keracunan Makanan, 1 Meninggal Dunia

Regional
Pilkada Demak 2024: 6 Orang Mendaftar di Gerindra, Ada Eks Pj Sekda

Pilkada Demak 2024: 6 Orang Mendaftar di Gerindra, Ada Eks Pj Sekda

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Penyelidikan Hilangnya 15 Laptop Kemendikbud Terkendala Ruangan yang Steril

Penyelidikan Hilangnya 15 Laptop Kemendikbud Terkendala Ruangan yang Steril

Regional
Korupsi Dana KPR Rp 8,1 Miliar, Eks Kepala Cabang Bank di Banten Dituntut 3 Tahun Penjara

Korupsi Dana KPR Rp 8,1 Miliar, Eks Kepala Cabang Bank di Banten Dituntut 3 Tahun Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Regional
Curi Onderdil Mobil, Pria di Kupang Dihakimi Warga

Curi Onderdil Mobil, Pria di Kupang Dihakimi Warga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com