KUPANG, KOMPAS.com - Kura-kura leher ular Rote yang dibawa kembali atau repatriasi dari Singapura ke wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), kini mulai dikembangbiakkan.
Sebanyak 13 kura-kura yang dibawa dari Singapura pada September 2021 itu saat ini berada di fasilitas karantina hewan milik Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT. Bahkan, dua induk kura-kura sudah bertelur.
"Ada dua induk yang telah bertelur pada Bulan Juni dan Juli 2023 lalu," kata Kepala BBKSDA NTT Arief Mahmud kepada sejumlah wartawan, Rabu (9/8/2023).
Baca juga: 33 Ekor Kura-Kura Leher Ular Dikembalikan dari AS ke Habitat Asli di NTT
Dua induk kura-kura itu, lanjut Arief, telah menghasilkan 53 butir telur. Saat ini telur itu berada dalam inkubator dan akan segera menetas.
Menurut Arief, untuk masa inkubasi, biasanya berlangsung sekitar 60 sampai 90 hari.
"Harapan kita, satu bulan ke depan mudah-mudahan sudah ada bayi kura-kura leher ular Rote yang lahir di fasilitas karantina hewan kita," kata dia.
Baca juga: Gibran Sumbangkan 8 Kura-kura Sulcata Peliharaannya sejak Kecil ke Kebun Binatang Solo Safari
Rencananya, kata Arief, kura-kura itu akan dilepaskan ke habitat aslinya di Kabupaten Rote Ndao, tetapi prosesnya membutuhkan waktu lama.
Kura-kura itu akan dilepaskan dan diawasi dengan ketat oleh petugas BBKSDA dan sejumlah peneliti satwa.
Arief menjelaskan, berdasarkan monitoring di habitat aslinya, kura kura ini sulit dijumpai atau dipastikan telah punah.
Sehingga, sejumlah upaya telah dilakukan dengan repatriasi kura-kura ini dari tiga negara yakni Singapura, Austria dan Amerika Serikat.
Yang terbaru, 33 kura-kura asal Amerika Serikat tiba di Kupang pada Selasa (8/8/2023) kemarin. Sehingga, jumlah kura-kura saat ini ada 46 ekor.
Menurut Arief, repatriasi ini ke depan akan ada lagi dengan jumlah yang lebih banyak.
"Jadi, kalau dilakukan dalam jumlah sedikit maka pemulihannya akan lama. Tentu ke depannya kita akan memulihkannya dalam jumlah yang lebih banyak lagi," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.