Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencuri Sawit Tembak Mati Sekuriti Perusahaan, 3 Pelaku Ditangkap

Kompas.com - 29/07/2023, 18:40 WIB
Suwandi,
Reni Susanti

Tim Redaksi


JAMBI, KOMPAS.com - Polisi menangkap 3 pencuri sawit yang menembak mati sekuriti PT Parna Agro Mas (PAM) dengan senjata api rakitan jenis kecepek.

Aksi penembakan terjadi pada Kamis (26/7/2023) dengan korban jiwa Fendi Felipus Dethan (25), warga Desa Tua Pukan, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Ya. 3 Pelaku penembak mati sekuriti PT PAM sudah kita tangkap," kata Kapolres Sarolangun AKBP Imam Rachman melalui pesan singkat, Sabtu (29/7/2023).

Baca juga: Jangan Sampai Kita Antar Jenazah, Kita Juga yang Jadi Jenazah

Ia menyebut, motif tiga pelaku menembak kepala korban karena kepergok mencuri sawit perusahaan. Kejadian kepergoknya mereka ini bahkan sudah lebih dari sekali.

Berdasarkan hasil interogasi, para tersangka kesal karena saat mencuri sawit selalu kepergok korban.

Kekesalan pelaku bertambah, karena setelah kepergok, korban menahan sepeda motor pencuri buah sawit itu.

"Kesal karena sering kepergok dan sepeda motor ditahan, pelaku lalu menembak korban dengan senjata api rakitan jenis kecepek," kata Kapolres.

Baca juga: Cerita Nurkholis 11 Tahun Jadi Buruh di Kebun Sawit, Diberi Upah Rp 140 Per Kg

Ketiga pelaku yang diamankan yakni Hasim Musaidi (20), Andriyadi (19), dan SN (17). Mereka merupakan warga lokal di sekitar perusahaan, tepatnya di Desa Sepintun, Sarolangun, Jambi.

"Turut diamankan juga senjata api rakitan jenis kecepek yang digunakan pelaku. Hingga 2 unit sepeda motor," sebutnya.

Ketiga pelaku ditangkap dan diserahkan oleh kepala desa setempat pada Kamis (27/7/2023) sekira pukul 20.45 WIB. Penyerahan disaksikan juga anggota DPRD Sarolangun, Marzuki dan Ketua Lembaga Adat Desa Sepintun, A Rahman.

"Selanjutnya ketiga tersangka tersebut dibawa ke Polres Sarolangun guna dilakukan proses penyidikan lebih lanjut," kata Imam.

Kronologi

Penembakan sekuriti perusahaan sawit bermula pada Rabu (26/7/2023) sekitar pukip 12.00 WIB, korban bersama rekannya Marcel berada di camp A.5 PT PAM.

Marcel meminta korban memasak sedangkan dia pergi untuk patroli ke blok A.4 dengan jarak ke lokasi camp A.5 sekitar 500 meter.

Dari kejauhan, Marcel mendengar suara tembakan, lalu bergegas ke arah sumber suara letusan senjata api.

Ketika sampai di camp A.5 dia mendapati korban tergeletak di depan pintu sudah bersimbah darah.

Kemudian Marcel melaporkan peristiwa penembakan kepada rekan sekuriti lain dan pihak perusahaan bahwa korban sudah meninggal diduga terkena tembakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com