Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Tambang Emas Ilegal Lokasi 8 Pekerja Terjebak di Banyumas Bisa Dijerat TPPU

Kompas.com - 28/07/2023, 18:15 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Pengelola tambang emas ilegal di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, bisa dijerat dengan pasal berlapis.

Direktur Reskrimsus (Dirreskrimsus) Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio mengatakan, sedang mendalami kemungkinan pengelola dijerat tindak pidana pencucian uang (TPPU).

"Kami akan menganalisis apakah akan menerapkan TPPU," kata Direktur Reskrimsus (Dirreskrimsus) Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio saat pers rilis di Mapolresta Banyumas, Jumat (28/7/2023).

Baca juga: Keluarga Penambang Emas Terjebak di Banyumas: Rama Harus Pulang Bagaimanapun Keadaannya

Menurut Dwi, saat ini polisi baru menjerat empat tersangka dengan Pasal 158 Undang-undang tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba).

"Pasal 158 UU Minerba ini baru tahap awal," ujar Dwi.

Dwi menjelaskan, pasal TPPU memungkinkan digunakan karena praktik pertambangan emas ilegal ini diketahui telah berlangsung lama sejak 2014 lalu.

Baca juga: Tambang Emas Ilegal Lokasi 8 Pekerja Terjebak di Lubang Galian Sudah Lama Ditutup, Bupati Banyumas: Itu Kucing-kucingan

Namun demikian polisi memerlukan waktu untuk menyelidiknya. Polisi akan menelusuri aliran uang hasil tambang emas ilegal tersebut terlebih dahulu.

"Di sini ada sumbernya, dari yang bersangkutan (akan diketahui) hasil dari kegiatan ini (tambang emas ilegal) dibawa ke mana," kata Dwi.


Diberitakan sebelumnya, polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus penambangan ilegal di Desa Pancurendang,

Keempat tersangka yaitu SN (76), KS (43), WI (43) dan DR (40), seluruhnya merupakan warga Desa Pancurendang. Namun DR belum diketahui keberadaannya.

SN merupakan pemilik lahan, kemudian KS dan WI pengelola atau pendana sumur 1 dan DR merupakan pengelola atau pendana sumur 2, lokasi delapan penambang terjebak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com