Usaha Warga Tambakharjo Semarang Mencari Sekolah PAUD Murah, Ketemu Malah Tergenang Rob

SEMARANG, KOMPAS.com - Warga Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang, Jawa Tengah mengeluh karena Gedung Sekolah PAUD Rumah Pintar Patra Sutera terendam air rob.

Saat ini kegiatan belajar mengajar terpaksa dipindah ke rumah RW 16 Tambakrejo karena dianggap lebih aman dari ancaman air rob.

Salah satu wali murid, Siti Alimah (40) mengatakan, sebelum terendam rob kondisi PAUD tersebut cukup bagus. Fasilitas permainan dan tenaga pengajar juga mumpuni.

Baca juga: Sekolah PAUD di Tambakrejo Semarang Terbengkalai 3 Tahun karena Rob, Murid Terpeleset Jadi Titik Balik Pindah

"Kondisinya dulu bagus ada permainan. Anak saya pas pulang sering lihat tinggal kenangan," jelasnya saat ditemui di Gedung Sekolah PAUD Rumah Pintar Patra Sutera, Selasa (25/7/2023).

Dia mengaku sedih karena pendidikan PAUD anak-anak Tambakrejo terancam. Terutama anak-anak yang dari latar belakang keluarga miskin.

"Sedih, generasi anak-anak selanjutkan kan kasian. Mungkin kalau yang punya uang, orangtua mendaftarkan ke PAUD-PAUD yang lebih ternama," kata dia.

Siti memilih menyekolahkan ke PAUD tersebut karena biayanya murah. Dalam satu hari hanya dikenakan biaya Rp 2.000. Uang tersebut juga digunakan untuk kebutuhan anak-anak.

"Dari uang itu nanti dibelikan roti. Jadi untuk anak-anak juga," paparnya.

Pengelola PAUD Rumah Pintar Patra Sutera, Sitatun menambahkan, pengajar dan wali murid sempat bertahan di gedung sekolah meski sering terjadi rob.

Baca juga: Sheet Pile Dibangun di Tambak Lorok Semarang, Pakar Sebut Rob Malah Berpotensi Meluas

"Memang sudah sering terkena rob di gedung itu," paparnya.

Hingga suatu ketika, terdapat dua siswa yang terpeleset tangga dan jatuh saat pulang ke sekolah. Peristiwa tersebut menjadi pukulan berat kepada pengelola PAUD Patra Sutera.

"Saat itu ketika rob kita masih bisa menggunakan gedung yang atas," kata dia.

Saat pertama kali pindah, anak-anak sempat mengeluh karena ruang tamu di rumah Ketua RW 16 Tambakrejo Slamet Riyadi kurang memadai. Namun, di sisi lain pendidikan di usia dini tetap harus berlanjut.

"Sebelum tergenang rob, anak-anak senang, mereka bermain dan berlari ke sana kemari dengan leluasa," ujar dia.