Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monumen Ketenangan Jiwa, Saksi Bisu Perang Lima Hari di Semarang Terancam Ditenggelamkan Rob

Kompas.com - 14/06/2023, 21:26 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Hembusan angin dan sayup-sayup suara deru ombak begitu terasa di tepi Banjir Kanal Barat yang dekat dengan Pantai Baruna, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Banyak yang belum tahu jika di tempat tersebut terdapat Monumen Ketenangan Jiwa. Monumen tersebut merupakan saksi bisu pertempuran lima hari di Kota Semarang. 

Namun sayang, monumen bersejarah itu terancam tenggelam oleh rob. Satu-satunya jalan ke lokasi hanya bisa dilalui pada waktu-waktu tertentu. 

Sekitar pukul 09.00 WIB rob mulai menggenangi jalan ke arah Monumen Ketenangan Jiwa. Kami harus berjalan kaki untuk melanjutkan perjalanan. 

Baca juga: Curhatan Pelajar Semarang, Rela Terjang Rob Setiap Hari Agar Bisa Sekolah

Pemerhati Sejarah Kota Semarang, Johanes Christiono mengatakan, akses menuju Monumen Ketenangan Jiwa memang terbatas. Pengunjung harus melewati jalan sempit dan beberapa kandang kambing untuk ke lokasi. 

"Dulu di sana juga dijadikan tempat wisata pantai," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/6/2023). 

Johanes mengaku miris setelah mendengar rob mulai merendam jalan menuju Monumen Ketenangan Jiwa. Monumen tersebut merupakan saksi bisu yang merekam pertempuran lima hari di Semarang

"Sayang jika monumen itu tidak terurus," kata dia. 

Dia menjelaskan, dua tahun yang lalu Duta Besar Jepang sempat mengunjungi monumen yang berada di Banjir Kanal Barat (BKB). Menurutnya, pemerintah bisa bekerja sama dengan Kedutaan Jepang agar Monumen Ketenangan Jiwa terurus. 

"Mestinya kalau Pemerintah Kota Semarang tidak mau merawat dan mengeluarkan biaya, kenapa tidak bekerja sama saja dengan kedutaan (Jepang) untuk membangun akses jalan menuju lokasi," ucap Johanes. 

Saksi bisu

Johanes mengatakan, Monumen Ketenangan Jiwa dibangun 14 Oktober 1988 oleh pemerintah dan warga Jepang. 

"Monumen itu dibangun untuk mengingat korban dari Jepang yang saat itu banyak yang dibuang di aliran Sungai Banjir Kanal Barat Semarang," jelasnya.

Terdapat nama-nama tentara Jepang dan warga sipil yang tewas karena pertempuran lima hari di Kota Semarang. Ada sekitar 150 nama yang tertulis di monumen tersebut. 

"Pada prasasti batu granit besar itu juga dituliskan kisahnya," ujarnya.  

Menurutnya, jika menghadap batu Monumen Ketenangan Jiwa tersebut maka searah ke Tokyo, Jepang sebagai titik koordinatnya. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com