CIMAHI, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan yang diduga menjadi sumber keracunan massal pada kegiatan reses anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Cimahi.
Kegiatan reses itu setidaknya dihadiri oleh ratusan warga di wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) 6 Kota Cimahi yang diselenggarakan di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat pada Sabtu (22/7/2023).
Pada kegiatan itu, panitia menyiapkan 350 nasi boks untuk dibagikan kepada peserta kegiatan reses.
Baca juga: 268 Warga Keracunan Makanan Reses, Anggota DPRD Kota Cimahi Sebut Murni Musibah
Nasi boks itu disinyalir menjadi sumber ratusan warga merasakan gangguan pencernaan secara serentak.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini mengatakan, pihaknya sudah mengambil sampel nasi boks yang berisi nasi, telur balado, perkedel jagung, sayur capcay, dan ayam goreng untuk diperiksa di laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) Jawa Barat.
"Yang diuji lab semua makanan yang ada di dalam nasi boks. Sampel makanan kita bawa ke Labkesda Jabar," ujar Dwi saat dikonfirmasi, Selasa (25/7/2023).
Proses uji laboratorium ini diperkirakan akan berlangsung paling lama tujuh hari.
Dari hasil pemeriksaan sampel makanan itu nantinya akan terlihat kandungan bakteri apa yang menyebabkan gangguan pencernaan ratusan warga.
"Gejala yang dialami korban rata-rata mual, muntah, diare, dan perut melilit, namun tidak sampai ada korban yang sampai mengalami dehidrasi berat," kata Dwi.
Baca juga: Keracunan Massal di Cimahi Jadi KLB, Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
Terpisah, Kasatreskrim Polres Cimahi AKP Luthfi Olot Gigantara menyebutkan, bakal memeriksa penyedia makanan atau pengusaha catering kegiatan reses anggota DPRD Kota Cimahi itu.
"Kami belum tahu cateringnya di mana karena masih pengumpulan data dari Setwan dan Lurah. Nanti mengalir apakah betul kejadian itu disebabkan makanan yang dibagikan saat reses atau lainnya," sebut Luthfi.
Selain memeriksa keterangan dari pihak-pihak terkait, polisi juga menunggu hasil uji laboratorium sampel makanan yang saat ini sedang diperiksa di Labkesda Jabar.
Hasil uji laboratorium itu akan menjadi kunci apa penyebab ratusan warga mengalami keracunan.
"Hasilnya belum keluar, tapi sampel makanannya sudah dilakukan pengambilan oleh Dinas Kesehatan Kota Cimahi," tutur Luthfi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.