Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konser Musik di De Tjolomadoe Karanganyar Batal Digelar karena EO Diduga Belum Bayar Vendor, Penonton Ngamuk

Kompas.com - 22/07/2023, 21:33 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Konser musik bertajuk "Don't Stop Take Your Dream" dengan beberapa grup band papan atas batal digelar di De Tjolomadoe Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (22/7/2023) malam.

Batalnya konser diduga pihak penyelenggara kehabisan dana untuk membayar vendor.

Seharusnya, konser SID, Koil dan beberapa grup band lainnya dimulai dari siang hari. Tetapi, hingga malam hari konser pun tidak digelar.

Para penonton yang sudah tiba di lokasi konser kesal. Mereka meluapkan kekesalan itu dengan merusak tenda dan fasilitas lainnya di lokasi konser.

Baca juga: Kronologi Nenek di Karanganyar Tewas Tersambar Kereta Argo Wilis

Seorang penonton Agung mengatakan, dirinya tiba di lokasi konser sudah acak-acakan. Tenda di lokasi konser berserakan.

"Kalau rundown-nya mulai jam 2 siang. Aku nyampai sini sudah ricuh mas, jam 7 malam. Penukaran tiket sudah tidak bisa," kata Agung, di lokasi, Sabtu malam.

Dia mengaku, sudah membeli tiket seharga Rp 120.000. Warga Solo ini sedianya akan menyaksikan band kesayangannya Koil tampil di atas panggung.

"Harga tiketnya Rp 120.000 pre sale. Aku ke sini ngepasik Koil tampil. Koil main jam 8 malam," kata dia.

Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Kumontoy bersama jajaran langsung mendatangi ke lokasi konser. Kapolres sempat mengecek kondisi yang ada di lokasi konser.

Jerrold mengimbau kepada para penonton yang ada di lokasi untuk tenang. Jerrold juga mengatakan, telah mengamankan tiga orang penyelanggara atau EO konser.

"Sudah kita amankan dari EO ini, bahkan kita sudah menanyakan bagaimana nanti solusinya untuk pengembalian karena konser tidak berjalan dengan lancar," kata dia.

Baca juga: Nyaleg di Dapil IV Jateng, Bupati Karanganyar Juliyatmono Akan Bertarung Lawan Anak Puan Maharani

Dia menambahkan, tiga EO konser yang diamankan terdiri satu perempuan dan dua laki-laki. Mereka merupakan EO lokal.

"Sementara dari Polsek sendiri sudah mengamankan tiga EO satu perempuan, dua laki-laki. Sementara ini dari EO lokal," ungkap dia.

Jerrold mengatakan, konser sebenarnya sudah berizin. Tetapi, pada saat pelaksanaan, pihak EO diduga belum menyelesaikan kewajibannya ke salah satu vendor.

"Dari pihak ini (EO) belum menyelesaikan kewajiban dia ke salah satu vendor yaitu sound sistem dan beberapa vendor lainnya. Hasil introgasi awal kita kurang lebih sekitar Rp 120 juta (yang belum dibayarkan ke vendor)," ungkap Kapolres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Regional
Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Regional
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Regional
MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

Regional
Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Regional
Terdampak Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Ditutup Sementara

Terdampak Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Ditutup Sementara

Regional
Kenang Brigadir RAT, Keluarga di Manado Gantung Seragam Polisi Milik Almarhum di Teras Rumah

Kenang Brigadir RAT, Keluarga di Manado Gantung Seragam Polisi Milik Almarhum di Teras Rumah

Regional
Mengenal Ritual Adat Murok Jerami di Bangka Tengah

Mengenal Ritual Adat Murok Jerami di Bangka Tengah

Regional
Tertipu Dukun Pengganda Uang, Petani di OKU Timur Merugi Rp 48 Juta

Tertipu Dukun Pengganda Uang, Petani di OKU Timur Merugi Rp 48 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com