Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Berkaki Enam, Bayi Asal Lombok Timur merupakan Kembar Siam

Kompas.com - 17/07/2023, 21:55 WIB
Karnia Septia,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Kabar tentang keberadaan bayi berkaki enam asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), sempat ramai menjadi perbincangan masyarakat. Bayi tersebut bukan berkaki enam, melainkan kasus bayi kembar siam.

Hal itu disampaikan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, Lalu Herman Mahaputra atau akrab disapa Dokter Jack.

"Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB telah menerima rujukan pasien anak kembar siam (Paracitic ischipagus conjoint twin) dari Lombok Timur," kata Dokter Jack saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Mayat Bayi Ditemukan di Pantai Legian Bali, Polisi Lakukan Penyelidikan

Saat ini, kondisi bayi dalam keadaan sehat dan menjalani rawat jalan di RSUD NTB.

Sejumlah pemeriksaan medis dan penunjang sudah dilakukan sejak Juni 2023.

Saat ini, pihak RSUD NTB sedang menunggu informasi dari tim Dokter RSUD dr. Soetomo Surabaya untuk penanganan lanjutan kasus bayi kembar siam.

"Kondisinya bagus (sehat), kami masih menunggu informasi dari tim Surabaya. Ditangani oleh dokter Hananto spesialis bedah anak," terang Dokter Jack.

Baca juga: Sempat Membaik Usai Operasi, Salah Satu Bayi Kembar Siam di Flores Timur Meninggal

 

Bentuk tim 

Dokter Jack mengatakan, pihaknya telah membentuk tim dengan melibatkan sekitar delapan dokter spesialis di RSUD Provinsi NTB.

Terdiri dari dokter spesialis bedah anak, dokter spesialis anak, dokter spesialis bedah ortopaedi, dokter spesialis anastesi, dokter spesialis radiologi, dokter spesialis bedah plastik, dokter spesialis urologi dan dokter spesialis patologi klinik.

Selain itu, RSUD Provinsi NTB juga bekerja sama dengan tim kembar siam RSUD Dr. Soetomo Surabaya dalam perencanaan tindakan penanganan kasus bayi kembar siam.

Terpisah, Koordinator Humas RSUD dr. Soedjono, M.Rahmatullah mengatakan, kasus bayi kembar siam yang sekilas memiliki kaki enam ini merupakan pasien lama.

Bayi tersebut lahir di RSUD dr Soedjono Selong pada 10 November 2022 dan saat ini berusia sekitar 8 bulan. 

"Sebenarnya pasien itu pasien sudah lama. Dia lahir bulan November 2022, cuma dia sudah di rumah pasien bayinya. Memang akan ada rencana tindak lanjut untuk operasinya cuma yang meng-handle itu RSUD Provinsi bersama dokter di RSUD dr Soetomo Surabaya," kata Rahmat melalui sambungan telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com