KOMPAS.com - Ada sejumlah Tarian Bangka Belitung yang menjadi salah satu kekayaan budaya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Tarian Bangka Belitung pada zaman dahulu banyak digunakan sebagai hiburan pada saat musim panen maupun untuk mempererat hubungan antar kampung.
Saat ini, tarian Bangka Belitung banyak dimanfaatkan sebagai penyambutan tamu, mengisi tradisi tahunan, maupun upacara adat.
Berikut ini beberapa tarian Bangka Belitung.
Tari Campak berasal dari Bangka Belitung yang menggabarkan keceriaan bujang dan dayang Kepulauan Bangka Belitung.
Tarian tersebut biasanya ditampilkan setelah panen atau sepulang dari ume (kebun).
Tari Campak juga digunakan sebagai hiburan berbagai kegiatan dalam menyambut tamu maupun pesta pernikahan di Bangka Belitung.
Perkembangan tari Campak terjadi pada masa pendudukan bangsa Portugis di Bangka Belitung.
Hal tersebut terlihat dari ragam tari Campak, yakni akordion dan pakaian penari perempuan yang lekat dengan gaya Eropa.
Baca juga: 5 Daftar Nama Tarian Jambi, Apa Saja?
Tari Sepen adalah tari tradisional Belitung yang menggambarkan pergaulan di masyarakat Belitung.
Gerakan tari Sepen mengandung unsur-unsur pencak silat. Gerakan tersebut terlihat dominan dengan kelincahan kaki dan tangan.
Gerakan dasar tari Sepen adalah gerakan kaki, seperti melompat, menyilang, dan menjinjit. Ada juga gerakan tepuk tangan yang selaras dengan musik pengiring.
Para penari kerap melakukan variasi gerakan yang tampak indah namun tidak menghilangkan gerakan aslinya.
Fungsi tari Sepen adalah simbol pergaulan dan hiburan bagi masyarakat Belitung.
Tari Sepen kerap muncul dalam acara syukuran, seperti perkawinan, tradisi adat maras taun, dan lain sebagainya.