Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Nelayan Hilang di Sikka NTT Terkendala Gelombang Tinggi

Kompas.com - 12/07/2023, 20:16 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Pencarian terhadap Tazkiel (32), nelayan asal Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang hilang di perairan Watumanuk, Sikka, belum membuahkan hasil, Rabu (12/7/2023). Pencarian terkendala gelombang tinggi.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere Supriyanto Ridwan mengatakan, 15 petugas SAR gabungan telah dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan operasi SAR.

Mereka dibagi menjadi tiga regu atau Search and Rescue Unit (SRU). Pencarian menggunakan Rigid Inflantable Boat (RIB) Basarnas, sea rider Lanal Maumere, dan speedboat Polairud, serta perahu keluarga korban.

Baca juga: Nelayan di Sikka Hilang Saat Melaut, Tim SAR Lakukan Pencarian

Operasi SAR dilaksanakan pada koordinat 8°26'6.83"S-122°2'40.04"E atau sekitar 17 nautical mile (NM) dari Pelabuhan Wuring, Kabupaten Sikka.

"Tim SAR gabungan melaksanakan pencarian sejak pukul 09.00 Wita, namun hingga pukul 17.00 Wita belum membuahkan hasil," ujar Supriyanto di Maumere, Rabu petang.

Baca juga: Harga Tomat di Sikka Anjlok hingga Rp 1.000 Per Kilogram, Petani Kecewa

Supriyanto mengungkapkan, operasi SAR hari pertama terkendala gelombang tinggi sekitar 1-2,5 meter serta angin kencang. Pencarian akan dilanjutkan besok, Kamis (13/7/2023).

"Pencarian akan dilanjutkan esok masih pada lokasi yang sama. Harapannya pada pencarian hari kedua korban bisa ditemukan," pungkasnya.

Sebelumnya, Tazkiel pergi melaut dengan perahu motor miliknya di sekitar perairan Watumanuk pada Senin (10/7/2023).

Seharusnya, korban sudah kembali melaut, Selasa (11/7/2023) pagi. Namun, hingga saat ini korban belum tiba di rumahnya.

Pihak keluarga telah berupaya mencari korban, namun belum membuahkan hasil. Keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Basarnas Maumere.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Bus Rombongan 'Study Tour' Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Kronologi Bus Rombongan "Study Tour" Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Regional
Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Regional
Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Regional
Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Regional
Bus 'Study Tour' Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Bus "Study Tour" Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Regional
Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Regional
Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Diamankan, 12 Motor Dikembalikan

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Diamankan, 12 Motor Dikembalikan

Regional
Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Regional
Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Regional
6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

Regional
Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Regional
Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Regional
Menyoal Kasus Kematian 'Vina Cirebon' 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Menyoal Kasus Kematian "Vina Cirebon" 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Regional
Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Regional
Aniaya dan Ancam Jual Istri, Pria di Kubu Raya Ini Ditangkap

Aniaya dan Ancam Jual Istri, Pria di Kubu Raya Ini Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com