Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanda Akan Kembalikan "Harta Karun Lombok", Kepala Museum: Itu Kepingan Sejarah yang Hilang

Kompas.com - 10/07/2023, 08:20 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

MATARAM, KOMPAS.com- Pemerintah Nusa Tenggara Barat (NTB) mengapresiasi rencana pemerintah Belanda mengembalikan benda bersejarah dan 'harta karun' Lombok.

Jika hal itu terealisasi, museum daerah siap menerima dan merawat benda bersejarah hasil rampasan selama masa kolonial tersebut.

Baca juga: Benda-benda Bersejarah Indonesia yang Akan Dikembalikan Belanda, Termasuk Harta Karun Asal Lombok

Kepala Museum Negeri NTB Ahmad Nuralam menerangkan, ada beberapa jenis peninggalan kebudayaan yang diambil oleh pemerintah Hindia Belanda dari penguasa kerajaan-kerajaan di Lombok, jauh sebelum kemerdekaan. 

"Jadi awalnya kan kita ada kerajaan-kerajaan yang terpusat di Mataram, seperti Kerjaan Karang Asem Mataram. Berdasarkan catatan sejarah, memang juga terjadi penaklukan Puri Mayura Cakranegara Mataram. Sehingga banyak barang-barang yang diambil," kata Nuralam melalui sambungan telepon, Senin (10/7/2023). 

Baca juga: Cuaca Buruk, Penyebrangan Bali ke Lombok Ditutup Sementara

Menurut Nuralam, ada beberapa jenis peninggalan sejarah kebudayaan masyarakat Lombok yang diambil oleh pemerintah Hindia Belanda saat itu.

Yakni perhiasan, manuskrip, dan benda pusaka berupa keris. 

"Kalau jumlahnya kami sendiri tidak tahu, berapa yang diambil saat era kolonialisme Hindia Belanda. Tapi informasi yang saya dapatkan yang paling banyak ada itu perhiasan, manuskrip lontar, dan senjata kris," kata Nuralam. 

Nuralam mengungkapkan dengan dikembalikan benda-benda bersejarah, akan menjadi sumber pengetahuan mengenai peradaban masyarakat Lombok dari masa ke masa. 

"Itu adalah kepingan sejarah yang hilang tentang masyarakat Lombok. Artinya dengan benda-benda itu kita akan mengetahui situasi peradaban kehidupan masyarakat Lombok NTB baik pemerintahan, politik, ilmu pengetahuan dan segala halnya," kata Nuralam. 

Baca juga: 4 Remaja Tersangka Pelaku Pemerkosaan 2 Siswi di Lombok Timur Ditangkap

Nuralam mengapresiasi sikap Pemerintah Belanda yang telah mengakui  kemerdekaan Indonesia dan kini mengembalikan benda-benda sejarah milik Bangsa Indonesia. 

"Kita mengapresiasi sikap Belanda, dan juga kalau ada negara lain yang mengambil benda sejarah milik Indonesia, ya silakan juga dikembalikan," kata Nuralam. 

Musem NTB mengaku siap merawat dengan sumber daya yang dimiliki, jika benda-benda itu nantinya kembali ke NTB.

Baca juga: 4 Remaja Tersangka Pelaku Pemerkosaan 2 Siswi di Lombok Timur Ditangkap

Melansir BBC Indonesia, koleksi yang disebut harta karun Lombok berupa batu permata, batu mulia, emas, dan perak.

Berdasarkan catatan sejarah, ratusan kilogram emas, perak, serta permata tersebut dijarah oleh tentara kolonial Belanda dari Istana Tjakranegara usai berakhirnya Perang Lombok tahun 1894.

Sebelumnya di tahun 2020, Belanda juga telah mengembalikan keris milik Pangeran Diponegoro dalam kunjungan Raja dan Ratu Belanda.

Belanda juga memulangkan 1.500 benda budaya Indonesia dari Museum Nusantara di Dlft yang tutup lantaran keterbatasan dana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

4 Orang Daftar Penjaringan Cabub-Cawabup Sukoharjo di PDI-P, Salah Satunya Kades

4 Orang Daftar Penjaringan Cabub-Cawabup Sukoharjo di PDI-P, Salah Satunya Kades

Regional
Ganja Jadi Bumbu Makanan, BNNP Aceh Inspeksi Usaha Kuliner

Ganja Jadi Bumbu Makanan, BNNP Aceh Inspeksi Usaha Kuliner

Regional
Cuma Unggah 7 KTP, Paslon Perseorangan Pangkalpinang Gagal

Cuma Unggah 7 KTP, Paslon Perseorangan Pangkalpinang Gagal

Regional
Keributan di Dekat Pasar Rejowinangun Magelang, Dipicu Balas Dendam

Keributan di Dekat Pasar Rejowinangun Magelang, Dipicu Balas Dendam

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pramuka Pasaman Barat Bantu Korban Bencana Banjir Lahar Gunung Marapi

Pramuka Pasaman Barat Bantu Korban Bencana Banjir Lahar Gunung Marapi

Regional
Masih Ada Sisa Erupsi di Lereng Marapi, Warga Diminta Waspada Saat Hujan Turun

Masih Ada Sisa Erupsi di Lereng Marapi, Warga Diminta Waspada Saat Hujan Turun

Regional
Pemkab Tangerang Meriahkan Pawai Mobil Hias HUT Ke-44 Dekranas di Solo

Pemkab Tangerang Meriahkan Pawai Mobil Hias HUT Ke-44 Dekranas di Solo

Regional
Kisah Wanita Pemilik UMKM, Hadijah Lawan Diskriminasi Difabel dan Syaifah Bangkitkan Tenun Alamiah

Kisah Wanita Pemilik UMKM, Hadijah Lawan Diskriminasi Difabel dan Syaifah Bangkitkan Tenun Alamiah

Regional
BEM Sebut UKT Unsoed Naik hingga 500 Persen, Pihak Kampus Buka Suara

BEM Sebut UKT Unsoed Naik hingga 500 Persen, Pihak Kampus Buka Suara

Regional
Tinjau Program Keluarga Berkualitas, 17 Delegasi dari 12 Negara Kunjungi Kampung KB di Banyuwangi

Tinjau Program Keluarga Berkualitas, 17 Delegasi dari 12 Negara Kunjungi Kampung KB di Banyuwangi

Kilas Daerah
Caleg Terpilih Tersangka Kasus TPPO di Sikka Belum Ditahan

Caleg Terpilih Tersangka Kasus TPPO di Sikka Belum Ditahan

Regional
Sekda Padang Dilantik Jadi Pj Wali Kota

Sekda Padang Dilantik Jadi Pj Wali Kota

Regional
Akhir Pelarian WN Bangladesh DPO Kasus Penyelundupan WNA ke Australia, Ditangkap dan Dibawa ke Kupang

Akhir Pelarian WN Bangladesh DPO Kasus Penyelundupan WNA ke Australia, Ditangkap dan Dibawa ke Kupang

Regional
Terlibat Kecelakaan dengan Kereta Sembrani di Semarang, 1 Mobil Ringsek

Terlibat Kecelakaan dengan Kereta Sembrani di Semarang, 1 Mobil Ringsek

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com