Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imam Besar Masjid Sheikh Zayed Solo Minta Aturan Penerimaan Tip Diperjelas, Imbas Pegawai Dipecat Usai Terima Rp 5.000

Kompas.com - 17/06/2023, 18:33 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Member of Imam Besar Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Anas Farkhani bakal meminta kejelasan aturan penerimaan tip, imbas aksi mogok kerja yang dilakukan oleh ratusan pegawai outsourcing PT. Arsa pada Sabtu (17/6/2023) pagi hingga siang.

Ditambah lagi, alasan aksi mogok kerja ini didasari solidaritas kasus pemecatan salah satu pegawai karena menerima tip Rp 5.000 dari pengunjung.

Baca juga: Satpam Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Dipecat karena Terima Tip Rp 5.000, Ratusan Karyawan Mogok Kerja

Anas Farkhani mengatakan, pihaknya mendengarkan keluhan dari para pegawai dan akan meneruskan hal tersebut kepada PT. Arsa, perusahaan yang mempekerjakan para pegawai.

"Kami memediasi bahwa itu dianggap tidak adil, ya kami mendengarkan akan kami proses ke PT. Arsa seperti apa kebijakannya nanti, seperti apa," kata Anas Farkhani usai proses mediasi, Sabtu (17/6/2023).

Setelah adanya mediasi ini, pihak masjid akan mempertanyakan kejelasan aturan kebijakan yang dikeluhkan karyawan.

"Kita memperjelas kebijakan aja. Bahwa dulu kita melarang meminta ya. Sekarang tidak hanya melarang meminta tapi menerima apa pun. Karena kami juga maklum mungkin niatnya (pengunjung) memberikan ini tapi kita larang aja," ujarnya.

Baca juga: Ratusan Pegawai Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Mogok Kerja Buntut Ada yang Dipecat


Selain itu, pihaknya juga mendorong  PT. Arsa melakukan proses pengambilan kebijakan secara transparan dan adil agar kejadian serupa tidak terjadi.

"Prinsipnya transparan dan keadilan. Jadi tidak boleh kalau PT. Arsa itu tidak adil dalam arti tidak transparan, kok tiba-tiba dipecat itu menyalahi aturan yang mana? tolong dari PT silakan menjelaskan prosesnya seperti apa?" ungkapnya.

"Masalah status pegawainya itu kita mediasi ke PT. Arsa yang kami minta untuk menindaklanjuti ini tuntutan-tuntutan mana ketidakadilan yang dianggap para pegawai itu tidak adil, tolong disampaikan, tolong ditindak lanjuti," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com