Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Desa Timbulsloko di Demak yang Dikepung Air Laut

Kompas.com - 17/06/2023, 07:11 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Desa Timbulsloko merupakan sebuah desa yang ada di pesisir Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Desa di Kecamatan Sayung ini memiliki garis pantai sepanjang 4,5 kilometer.

Baca juga: Resmikan Tol Semarang-Demak Seksi 2, Jokowi: Sekaligus sebagai Tanggul Laut

Kondisi permukiman di Desa Timbulsloko memang tidak biasa karena terdampak rob yang cukup parah.

Bahkan Desa Timbulsloko disebut nampak layaknya sebuah permukiman yang tengah dikepung air laut.

Baca juga: Tanggul Laut Semarang-Demak Bakal Dibangun Setelah Lebaran untuk Atasi Banjir Rob

Penyebab Desa Timbulsloko Dikepung Air Laut

Dilansir dari Kompas.com, abrasi yang mengikis garis pantai Kabupaten Demak sekitar tahun 1995 berdampak pada peralihan fungsi lahan.

Lahan yang awalnya merupakan areal pertanian produktif berangsur menjadi tambak ikan dan sebagian kini telah menjadi perairan..

Hal ini terjadi akibat kenaikan permukaan air laut disertai penurunan permukaan tanah mencapai sekitar 10 sentimeter per tahun.

Baca juga: Akhir Tahun Seluruh Kawasan Pesisir Jateng Terancam Banjir Rob, BMKG Imbau Pengecekan Tanggul

Dilansir dari laman Kompas.id, kondisi yang terjadi di Desa Timbulsloko dimulai ketika rob pertama kali terjadi di lingkungan tersebut pada sekitar tahun 2012.

Saat itu, rob hanya datang di waktu-waktu tertentu dengan ketinggian 5-10 sentimeter, namun akan surut dalam hitungan jam.

Namun seiring berjalannya waktu, rob semakin parah dan ketinggian air mulai menyentuh angka puluhan sentimeter, bahkan menyentuh angka 1 meter.

Banjir rob di Desa Timbulsloko juga datang setiap waktu, dan sejak saat itu tidak pernah surut.

Pada Rabu (22/3/2023) ketinggian rob yang menggenangi Desa Timbulsloko sudah mencapai sekitar 1,5 meter.

Bahkan ketika air tengah pasang, ketinggian air di lokasi tersebut dapat mencapai lebih dari 2 meter.

Sementara Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Islam Sultan Agung, Semarang, Mila Karmilah, menyebut, rob mulai melanda Demak sekitar tahun 2000.

Mila menduga rob di Demak terjadi akibat pembangunan yang dilakukan secara masif di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com