Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Pemerkosaan Anak di Parimo Sulteng, Berkas 11  Pelaku Rampung, Siap Dilimpahkan ke Kejaksaan

Kompas.com - 13/06/2023, 06:22 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Kasus pemerkosaan dialami anak berusia 15 tahun yang dilakukan 11 orang pria memasuki babak baru.

Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Joko Wienartono mengatakan, dengan lengkapnya 11 orang tersangka, pekan depan berkas perkaranya rampung.

Baca juga: Update Kasus Pemerkosaan Anak di Parimo, Pelaku yang Buron Ditangkap di Kendari

"Minggu depan kita sudah limpahkan, berkas perkaranya selesai. Kita koordinasi dengan JPU (Jaksa Penuntut Umum) kalau dinyatakan P21 kita tindaklanjuti dengan tahap keduanya," katanya, Senin (12/6/2023).

Terkait dengan pengakuan korban anak bahwa dirinya dicekoki narkoba saat diperkosa. Begitu pun dengan pelaku yang juga menggunakan barang haram tersebut. Apakah 11 pelaku dilakukan tes urine?

"Pemeriksaan ini kita fokus pada pembuktian bahwasanya para pelaku ini melakukan dalam kurun waktu itu dan di TKP (Tempat Kejadian Perkara) mana saja," jelas Kabid Humas Joko Wienartono.

"Kita tidak melebar ke mana-mana dulu atau berandai atau mengira-ngira. Jadi kita tetap fokus ke penuntasan persetubuhan anak di bawah umur," ujarnya.

Pemerkosaan dialami anak berusia 15 tahun di Kabupaten Parigi Moutong. Pelakunya 11 orang. Ke-11 orang ini saling mengenal satu sama lain.

Awal kasus ini terungkap saat korban melaporkan ke Kepolisian Resor Parigi Moutong. Dari laporan tersebut, polisi akhirnya menangkap 5 tersangka.

Sementara 6 orang pelaku lainnya berusaha mencari celah untuk lepas dari kasus ini. Ada yang ditangkap di rumahnya di Sausu Parigi Moutong, ada yang kabur ke Kalimantan Timur, Kalimantan Tenggara dan Kendari.

Sementara oknum polisi yang awalnya belum ditetapkan akhirnya ditetapkan sebagai tersangka, setelah ada saksi lain yang menguatkan bahwa oknum polisi tersebut juga terlibat sebagai pelaku pemerkosaan.

Baca juga: Remaja di Parimo Sulteng Diperkosa 11 Pria, Begini Permintaan Kak Seto ke Medsos

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com