Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT RPSL Angkat Bicara soal Kerusakan Lingkungan di Kampung Siswi SMP Pengkritik Wali Kota Jambi

Kompas.com - 12/06/2023, 11:26 WIB
Jaka Hendra Baittri,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.COM - Dituding sebagai penyebab kerusakan jalan dan lingkungan di kampung nenek siswi SMP pengkritik Wali Kota Jambi, Syarifah Fadiyah Alkaff, di Kecamatan Payo Selincah, PT RPSL (Rimba Palma Sejahtera Lestari) angkat bicara. 

Tommy Fahrizal, Corporate Holding PT RPSL dan juga selaku juru bicara perusahaan saat pada rapat dengar pendapat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)  Kota Jambi, Minggu (11/6/2023) malam.

Menurut Tommy, pada tahun 2022 PT RPSL sudah mediasi yang membahas kerusakan rumah warga karena aktivitas perusahaan. Salah satu rumah yang rusak adalah milik nenek Fadiyah, Hafsah.

Baca juga: Potret Kerusakan Lingkungan di Kampung Siswi SMP Pengkritik Wali Kota Jambi

“Memang tahun 2022 kita sudah ada mediasi, namun yang sampaikan oleh pihak keluarga yang diminta keluarga Rp 1,3 miliar. Kami pada dasarnya pak siap membeli rumah tersebut. Dengan catatan harga yang wajar atau harga pasar yang wajar,” katanya.

Lalu terkait perizinan perusahaan, Tommy mengaku PT RPSAL telah memilikinya dan mengklaim telah berpartisipasi membuka lapangan pekerjaan.  

Baca juga: KPK Beberkan Titik Rawan Korupsi di Pemkab Merangin Jambi, Salah Satunya APBD

“Sebetulnya terkait pertanyaan dari kuasa hukum itu poin poinnya sudah dapat, pertama terkait usaha yang kami jalankan itu kami memiliki izinnya,” katanya.

“Kalau ada yang salah mohon di cross check. Pekerja kami 45 persen itu berasal dari RT sekitar. Pekerja kami 90 persen dari Kota Jambi dan sisa 10 persen dari luar kota Jambi,” tambahnya. 

Baca juga: Pemkot Jambi Jamin Kebebasan Berekspresi Siswi SMP Pengkritik Wali Kota

Kerusakan jalan

Rumah warga terbelah karena getaran PLTG Eramas dan sudah lama, pada Rabu (7/6/2023).Jaka HB Rumah warga terbelah karena getaran PLTG Eramas dan sudah lama, pada Rabu (7/6/2023).

Terkait kerusakan jalan akibat lalu lalang turuk dengan tonase besar, Tommy menyebut pihak PT RPSAL bertanggung jawab melalui Corporate Social Responsibility atau CSR. 

“Sekarang ini terkait tanah atau jalan tersebut. Kami sudah membuat jalan, bukan untuk kami. Kami akan membuat jalan itu sebagai CSR (Corporate Social Responsibility) untuk Kota Jambi. Artinya kami membantu pemerintah kota. Kami membangun itu dengan K300,” katanya.

Lalu Tommy juga membantah adanya pelanggaran Amdal Lalu Lintas pada lokasi tersebut.

“Tidak mungkin kami tidak mengikuti aturan,” katanya di hadapan media setelah usai dengar pendapat.

Tommy mengatakan pihaknya siap ikut dalam tim penyelesaian masalah ini.

Sebagai informasi, rapat dengar pendapat itu dihadiri oleh sekretaris daerah (Sekda) dan kepala dinas lingkungan hidup Pemerintah Kota Jambi, lalu Komunitas Jambi Menggapai Keadilan yang mengaku telah diberi kuasa mewakili keluarga Nenek Hafsah, Aliansi Mahasiswa Jambi dan perangkat pemerintah seperti RT dan Camat Payo Selincah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com