Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tetapkan 3 Aktivis KNPB Tambrauw sebagai Tersangka Makar

Kompas.com - 11/06/2023, 19:45 WIB
Maichel,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SORONG, KOMPAS.com - Polisi menetapkan 3 orang aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, sebagai tersangka.

Kapolres Tambrauw AKBP Bendot Dwi Prasetyo membenarkan bahwa pada tanggal 9 Juni 2023 pukul 15.30 bertempat di salah satu rumah di Kampung Sarwon, Distrik Bamusbama, Kabupaten Tambrauw, telah diamankan kelompok yang melaksanakan deklarasi dan pelantikan badan pengurus KNPB sektor Tambrauw.

"Kami berhasil mengamankan 19 orang aktivis KNPB kemudian kami bawah ke Polsek Moraid untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan dalam rangka untuk menemukan peran masing-masing, apakah mereka terpenuhi unsur pidananya," kata Bendot, dalam keteranganya di Sorong, Minggu (11/6/2023).

Baca juga: 16 Anggota KNPB Tambrauw Ditangkap Aparat Usai Pelantikan Pengurus

Bendot menyebutkan, dari hasil pemeriksaan telah ditetapkan tiga orang sebagai tersangka tindak pidana makar Pasal 106 KUHP.

Sementara, 16 orang ditetapkan sebagai saksi dan dikembalikan masing-masing ke keluarga.

"Tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka UK selaku sekjen KNPB untuk wilayah Maybrat dan Sorong Raya sebagai inisiator yang mengumpulkan masyarakat dan mendoktrin kemudian merekrut masyarakat untuk mau bergabung dengan kegiatan mereka," ujar dia.

"Kemudian yang kedua YY merupakan terdapat dalam struktur organisasi yang baru dibentuk KNPB Tambrauw selaku kurir intelijen, berikutnya ketiga WY pada saat kegiatan dia bertugas untuk mengamankan selaku tenaga keamanan saat melakukan deklarasi," ujar Bendot.

Pembentukan KNPB Tambrauw yang baru dibentuk ini rencananya akan menyebarkan paham-paham seperatis yang ingin memisahkan diri dari NKRI.

"Untunglah kami TNI Polri sudah mengetahui sejak awal dan menghentikan kegiatan ini dengan memproses hukum orang-orang yang terlibat di dalamnya sehingga paham ini tidak tersebar di Kabupaten Tambrauw," kata dia.

Pasca penangkapan kelompok KNPB, lanjut dia, situasi di Kabupaten Tambrauw masih berjalan kondusif.

Baca juga: Pengakuan Eks Anggota KNPB Maybrat yang Kembali ke NKRI: Kami Memikirkan Anak Istri

Dandim 1810/ Tambrauw Letkol Inf Sugiharto mangatakan ada sejumlah simpatisan yang ikut-ikutan dalam pembentukan KNPB sektor Tambrauw.

"Mereka sebenarnya mencintai NKRI termasuk Pancasila. Jadi, itu yang kita tanyakan kepada mereka. Hanya, mungkin berapa orang yang harus diambil tindakan tegas langkah-langkah penegakan hukum sesuai aturan yang berlaku di negara kita," ujar dia.

Sugiharto menyebut, secara umum masyarakat Kambung Sarwon Distrik Bamusbama orang-orang yang cinta damai dan mereka sangat menolak paham-paham yang masuk dari luar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

Regional
Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Regional
Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Regional
Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Regional
Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Regional
Eks Pimpinan Bank Pelat Merah di Riau Ditangkap, Diduga Korupsi Dana KUR Rp 46,6 M

Eks Pimpinan Bank Pelat Merah di Riau Ditangkap, Diduga Korupsi Dana KUR Rp 46,6 M

Regional
Eks Dirut BUMD Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara Terkait Dugaan Korupsi 18 M

Eks Dirut BUMD Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara Terkait Dugaan Korupsi 18 M

Regional
Eks Wakil Ganjar Pranowo Jadi Orang Pertama yang Daftar Penjaringan Pilkada Jateng di PDI-P

Eks Wakil Ganjar Pranowo Jadi Orang Pertama yang Daftar Penjaringan Pilkada Jateng di PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com