Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Kerusakan Lingkungan di Kampung Siswi SMP Pengkritik Wali Kota Jambi

Kompas.com - 08/06/2023, 22:24 WIB
Jaka Hendra Baittri,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.COM - Protes Syarifah Fadiyah Alkaff (16), siswi SMP di Jambi, soal dampak kerusakan lingkungan akibat aktivitas perusahaan di RT 25, Kelurahan Payo Selincah, ternyata juga dialami warga lainnya.

Polusi suara dan kerusakan rumah akibat aktivitas truk dengan tonase besar juga dialami warga sejak lama.

Hal itu terungkap dari dua ibu rumah tangga bernama Era dan Teti yang tinggal di RT 24, tak jauh dari rumah nenek Fadiyah, Hapsah. 

Baca juga: Dinding Retak, Ini Kondisi Rumah Nenek Siswi SMP Pengkritik Wali Kota Jambi

Menurut keduanya, lokasi RT 24 dikelilingi empat pembangkit listrik dulunya yaitu Pembangkir Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) 30MW yang dikelola konsorsium PT BBC, PT STS, PT MEP.

Lalu ada PLTMG 50MW milik PT VPower, PLTG BOT 2 x 50MW milik PT Eramas Persada Energi dan PLTU PT Rimba Palma Sejahtera Lestari.

Baca juga: Fadiyah, Siswi SMP di Jambi Tak Akan Berhenti Cari Keadilan untuk Nenek

Namun kini hanya PT Eramas Persada Energi yang beroperasi dan PLTU PT Rimba Palma Sejahtera Lestari sudah berubah jadi perusahaan palet kayu.

“Tidak tentu kadang siang kadang malam ada suara seperti ledakan dari mesin itu,” kata Teti menujuk PLTMG kepada Kompas.com, Rabu (7/6/2023).

Mengadu ke Pemkot

Rumah Teti warga yang dekat pembangkit listrik di Payo Selincah. Beberapa bagian rumahnya retak dan lepas, lmgit-langitnya turun karena getaran mesin, pada Rabu (7/6/2023).Jaka HB Rumah Teti warga yang dekat pembangkit listrik di Payo Selincah. Beberapa bagian rumahnya retak dan lepas, lmgit-langitnya turun karena getaran mesin, pada Rabu (7/6/2023).

Teti melanjutkan, pada 2018 warga RT 24, 25 dan 26 Kelurahan Payo Selincah sempat mendatangi Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi untuk mengadu.

Alasannya, warga terganggu dengan pembuangan asap limbah PLTU, suara bising dan banyak rumah warga yang retak serta rusak karena aktivitas PLTU.

Saat itu, Warga menuntut PLTU memenuhi kesepakatan awal seperti perbaikan jalan dan bayar ganti rugi retaknya rumah warga. Pertemuan dihadiri PLN dan manajemen PLTU PT Rimba Palma Sejahtera.

Namun, dari penelusuran Kompas.com, keluhan warga itu tak kunjung ada penyelesaian.

Lalu, pada 2019 warga juga mengeluhkan adanya aktivitas kendaraan bertonase besar. Dalam catatan warga, mobil besar itu dulu milik PLTU PT Palma Rimba Lestari, PLN dan perusahaan gudang beras setempat.

Dampaknya, dinding rumah warga retak, bak, toilet dan air sumur bor dan dam air tersumbat. Namun hal itu juga tak kunjung ada tindak lanjutnya.

Kondisi itu membuat sejumlah warga menuntut pelepasan lahan. Sebab mereka sadar lingkungan mereka sudah tidak sehat. 

“Karena sudah hampir tiap sudut retak. Kata tukang yang perbaiki rumah kami dari PLN itu banyak sekali rusaknya, bagusnya bangun baru ini,” kata Era.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Regional
KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

Regional
KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

Regional
Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Regional
Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Regional
Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Regional
Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Regional
1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

Regional
Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Regional
Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Napi Lapas Kedungpane Semarang Sempat Telepon Keluarga

Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Napi Lapas Kedungpane Semarang Sempat Telepon Keluarga

Regional
Kronologi Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang yang Sebabkan 1 Penumpang Tewas

Kronologi Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang yang Sebabkan 1 Penumpang Tewas

Regional
Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Babel, Demokrat Pertimbangkan Survei dan Ongkos Politik

Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Babel, Demokrat Pertimbangkan Survei dan Ongkos Politik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com