Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinding Retak, Ini Kondisi Rumah Nenek Siswi SMP Pengkritik Wali Kota Jambi

Kompas.com - 07/06/2023, 17:59 WIB
Jaka Hendra Baittri,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Siswi SMP asal Jambi, Syarifah Fadiyah Alkaff, masih berupaya memperjuangkan hak neneknya, Hafsah.

Seperti diketahui, Fadiyah merupakan siswi SMP yang belakangan ini viral karena mengkritik kebijakan Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, yang dinilai merugikan neneknya.

Baca juga: Duduk Perkara Konflik Pemkot Jambi Vs Bocah SMP Pengkritik Wali Kota

Fadiyah menyebut, penandatanganan kerja sama antara Pemkot Jambi dan perusahaan PT RSPL, membuat rumah neneknya rusak karena truk yang terus lalu lalang di depan rumah.

Baca juga: Sudah Dimediasi, Siswi SMP di Jambi Tak Akan Berhenti Cari Keadilan untuk Nenek

Kompas.com kemudian mendatangi rumah Hafsah, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: Pemkot Jambi Cabut Laporan terhadap Siswi SMP Pengkritik Wali Kota

Dari pantauan, tampak rumah Hafsah bercat dinding biru yang ditopang dua tiang lapuk itu berjarak lima meter dari jalan.

Di rumah yang berlokasi di RT 25, Kelurahan Payo Selincah, Kecamatan Palmerah, Kota Jambi, ini tampak sejumlah retakan di dinding dan sudut rumah. Sepeti di ruang tamu, kamar tidur, dapur, dan kamar mandi.

Beberapa retakan sudah ditutup dengan semen

Retakan rumah Hafsah karena aktivitas truk yang melintas.KOMPAS.com/Jaka HB Retakan rumah Hafsah karena aktivitas truk yang melintas.

Rumah Hafsah memiliki satu ruang tamu, dua kamar tidur, dan satu dapur. Sementara sumur berada di luar rumah.

Sebelumnya pihak PLN dari PLTG membantu memperbaiki rumah Hafsah. Namun, hanya bagian ruang tamu dicat dan ditambal sekenanya saja.

Dari pengamatan di lokasi juga tampak setiap 10 menit sekali truk lewat di depan rumah Hafsah.

Rumah nenek Hafsah retak akibat aktivitas truk yang melintas di Jambi.KOMPAS.com/Jaka HB Rumah nenek Hafsah retak akibat aktivitas truk yang melintas di Jambi.

Terasa getaran dari dalam rumah setiap truk pembawa karung putih berisi pelet kayu itu melintas.

"Hampir setiap waktu lewat," kata Fadiyah, saat ditemui di rumahnya, Rabu.

Dari penjelasan sejumlah warga sekitar, pelet kayu itu dibawa dari area bekas pembangkit listik tenaga uap (PLTU) yang sudah berhenti beroperasi sejak 2020.

Warga juga menyebut pernah ada truk hampir terguling ke arah rumah Hafsah karena kontur tanah yang lebih rendah dari jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com