Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Korban TPPO, Gadis 20 Tahun Asal Flores Timur Meninggal di Malaysia

Kompas.com - 05/06/2023, 11:16 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com – Seorang perempuan berusia 20 tahun asal Solor, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal di salah satu rumah sakit di Kuala Lumpur, Malaysia.

Ketua Dewan Pembina Lembaga Hukum dan HAM Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia (Padma Indonesia) Gabriel Goa menerangkan, hingga saat ini jenazah PMI bernama Agnes Peni Muda itu masih berada di Malaysia.

Diduga Agnes merupakan korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

“Kita sedang tunggu koordinasi dengan pihak Kemenlu RI, BP2MI dan Kedubes RI di Malaysia,” ujar Gabriel saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (5/6/2023) pagi.

Baca juga: Ibu Rumah Tangga Asal Karawang Ditangkap Diduga Hendak Kirim 6 PMI Ilegal ke Arab Saudi

Gabriel menuturkan, awalnya korban berangkat ke Maumere, Kabupaten Sikka, pada Januari 2021. Korban kemudian menetap di rumah keluarganya.

Selanjutnya Oktober 2021, korban berangkat ke Manado-Sulawesi Utara dan bekerja sebagai penjaga jompo di perusahaan tersebut.

Tiga bulan kemudian, korban dan tiga temannya yang sama-sama bekerja di perusahaan tersebut berangkat ke Malaysia melalui Batam.

Baca juga: Kasus TPPO di NTT Sangat Darurat, Ada Peran Sindikat

“Berdasarkan informasi yang disampaikan ke kakaknya bahwa mereka mengurus paspor mereka di Batam dan berangkat ke Kuala Lumpur - Malaysia dan bekerja sebagai asisten rumah tangga,” bebernya.

Gabriel melanjutkan, pada April 2023, Agnes sempat menghubungi kakaknya dan memberitahu bahwa ia mengalami sakit lambung.

Kakaknya menyarankan agar pulang ke Indonesia. Namun Agnes menyampaikan bahwa ia sudah diurus majikannya diantar ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Setelah itu keduanya hilang kontak.

Sebulan kemudian, tepatnya akhir Mei 2023, Agnes kembali menghubungi sang kakak. Ia menyampaikan bahwa dirinya hendak ke Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia lantaran tidak sanggup lagi dengan sakit yang alami.

Baca juga: P4MI Banyuwangi Koordinasi dengan KBRI Myanmar, Upayakan Pemulangan 2 PMI yang Diduga Disiksa

Tetapi rencana itu tidak jadi. Tak lama berselang, pada Sabtu (3/6/2023) petugas Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia menghubungi keluarga karena Agnes ingin berbicara.

Kepada keluarga, Agnes menceritakan bahwa ia sedang berada di kantor Kedutaan diantar oleh seseorang yang identitasnya tidak diketahui.

Sekitar pukul 07.00 waktu Malaysia keluarga mendapat kabar dari petugas di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia bahwa Agnes telah meninggal.

Gabriel menyayangkan kasus kematian TKI asal NTT yang terus bertambah. Ia menyebutkan, berdasarkan data Padma Indonesia, selama 2023 jumlah TKI NTT yang meninggal di luar negeri mencapai 59 orang.

“Kasus kematian TKI ini tampaknya terus bertambah. Apalagi sekarang ada jalur keberangkatan baru, Flores-Sulawesi Utara-Batam dan Malaysia. Kita akan update terus,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lepas Keberangkatan 354 Calon Jemaah Haji, Walkot Susanti Sampaikan Pesan Ini

Lepas Keberangkatan 354 Calon Jemaah Haji, Walkot Susanti Sampaikan Pesan Ini

Regional
Direktur BUMDes Korupsi Uang Penjualan Sawit untuk Beli Mobil

Direktur BUMDes Korupsi Uang Penjualan Sawit untuk Beli Mobil

Regional
Pj Gubernur Kaltim Akui Teledor Antisipasi Banjir Mahakam Ulu, Minta Penyiapan Sistem Peringatan Dini

Pj Gubernur Kaltim Akui Teledor Antisipasi Banjir Mahakam Ulu, Minta Penyiapan Sistem Peringatan Dini

Regional
Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Regional
Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Regional
Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Regional
Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com