BENGKULU, KOMPAS.com - Minggu (4/5/2023) tengah malam, jasad Sukur (64) warga Desa Langgar Jaya, Kecamatan Bermani Ilir, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu terpaksa diangkut menggunakan sepeda motor oleh belasan warga dibantu TNI setempat.
Jasad Sukur diangkut di belakang motor pada bagian sebelah kanan. Lalu di sebelah kiri motor diimbangi dengan batang pisang agar motor seimbang.
Warga bersama TNI terpaksa membawa jasad Sukur menggunakan motor karena jalan desa sepanjang 13 kilometer rusak berat becek dan tak dapat dilalui ambulans.
Baca juga: Meninggal di Warung, Jenazah Tukang Ojek di Luwu Utara Ditandu 6 Km karena Jalan Rusak
Kepala Desa Langgar Jaya, Salim saat dikonfirmasi kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (5/5/2023) bercerita, pada Rabu (31/5/2023) Sukur mengalami kritis. Saat itu, Sukur ditandu menuju Desa Cinto Mandi sejauh 13 km. Ini desa terdekat yang akses jalannya sudah diaspal.
"Setelah ditandu menuju Desa Cinto Mandi, mobil ambulans barulah bisa membawa Pak Sukur ke RSUD Kabupaten Kepahiang. Selanjutnya pada Minggu malam (4/5/2023) Pak Sukur meninggal dunia. Saat jasad dibawa ke Desa Langgar Jaya itulah, jasad Pak Sukur diangkut menggunakan motor dibantu oleh para warga," jelas Salim.
Unggahan video membawa mayat Sukur menggunakan motor beredar di jejaring sosial serta mendapat simpati warganet.
Salim menjelaskan, Desa Langgar Jaya merupakan desa terpencil yang tak memiliki akses jalan yang baik. Bila hujan becek, bila kemarau berdebu. Pemandangan membawa jenazah atau warga sakit menggunakan motor atau ditandu sebenarnya sering terjadi.
"Sudah banyak warga sakit ditandu menempuh jalan 13 kilometer akibat buruknya jalan menuju desa. Membawa jenazah juga sering dilakukan menggunakan tanda atau motor. Ini karena jalan kami yang buruk," jelas Salim.
Salim juga menjelaskan pada tahun 2021 Pemda Kepahiang meminjam dana ke PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp 18 miliar untuk mengaspal jalan menunu Desa Langgar Jaya.
Pengerjaan baru sekitar 11 persen namun tanpa informasi jelas pembangunan jalan dihentikan pemerintah.
"Padahal jalan itu prioritas Pemda Kepahiang pengerjaan baru sekitar 11 persen namun disetop sampai sekarang tidak ada kejelasan," jelas Salim.
Salim juga memutuskan beberapa hari lalu mengirim surat ke Presiden Joko Widodo berharap infrastruktur jalan di desa dapat dipenuhi.
"Tidak akan bisa masuk ke desa kami tanpa menggunakan motor yang telah dimodifikasi atau sejenis motor trail. Jalan tanah becek parah," ungkap Salim.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.