Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seragam Hangus, Anak-anak Korban Kebakaran di Ambon ke Sekolah Pakai Sandal dan Kaus

Kompas.com - 18/05/2023, 17:53 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- Puluhan anak-anak korban kebakaran di kawasan Belakang Kota, Kelurahan Uritetu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku tetap pergi ke sekolah meski seragam dan peralatan belajar mereka terbakar.

Dalam kebakaran tersebut sedikitnya 110 rumah dilalap api.

Anak-anak yang tinggal di lokasi kebakaran pun terpaksa ke sekolah menggunakan pakaian seadanya dan sandal jepit.

“Saya dan teman-teman lain tetap ke sekolah, kita pakai sandal dan pakaian biasa saja,” kata Rafli Amin salah satu siswa Kelas 6 SD Negeri 68 Ambon kepada Kompas.com saat ditemui di lokasi pengungsian, Kamis (18/5/2023) sore.

Baca juga: Korban Kebakaran di Ambon Keluhkan Tempat Pengungsian Sempit dan Panas, Anak-anak Kerap Menangis

Saat ini ratusan pengungsi korban kebakaran di kawasan Belakang Kota yang semula mengungsi di kawasan Pelabuhan Slamet Riyadi Ambon, telah dipindahkan ke lantai 2 Pasar Gotong Royong Ambon.

Menurut Rafli Amin, pihak sekolah memberikan kebebasan bagi anak-anak korban kebakaran untuk tetap bersekolah meski hanya menggunakan sandal dan kaus.

“Kebetulan bapak dan ibu guru juga kemarin sudah mendata kami di lokasi pengungsian, dan mereka tidak marah saat kami ke sekolah tanpa seragam,” katanya.

Baca juga: Kebakaran di Ambon Hanguskan 110 Rumah, Ratusan Warga Mengungsi

Senada dengan Rafli, Sakila siswi SD Negeri 13 Ambonjuga mengaku tetap pergi ke sekolah untuk mengikuti proses belajar mengajar meski hanya mengenakan pakaian biasa.

“Saya juga ke sekolah dengan pakaian biasa saja,” katanya.

Puluhan anak korban kebakaran yang ditemui ini mengaku saat kebakaran terjadi mereka memilih lari bersama orangtua tanpa menyelamatkan seragam dan peralatan sekolah.

“Semua terbakar bukan cuma seragam tapi juga semua pakaian, pakaian yang saya pakai ini diberikan teman,” kata Fian salah satu siswa lain.

Para siswa korban kebakaran ini pun berharap pemerintah bisa memberikan bantuan seragam dan perlengkapan alat tulis serta sepatu agar mereka bisa belajar di sekolah dengan baik.

“Iya kita minta bantuan seragam, sepatu, buku dan alat tulis karena semuanya terbakar,” kata Fian yang merupakan siswa Kelas 1 Mts Kebun Cengkeh Ambon.

Baca juga: Api dari Mobil Picu Kebakaran Hebat di Ambon, Ruko dan Belasan Rumah Ludes

Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di kawasan Belakang Kota, Kecamatan Uritetu, Kota Ambon pada Senin malam (15/5/2023).

Kebakaran itu dipicu oleh terbakarnya sebuah mobil pribadi yang saat itu sedang melintas di kawasan tersebut. Akibat kebakaran itu satu penjaga toko tewas dan tiga orang lainnya mengalami luka bakar serius.

Kebakaran itu juga menghanguskan 110 rumah warga, sejumlah ruko dan bangunan lainnya hingga menyebabkan lebih dari 390 warga mengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com