TEGAL, KOMPAS.com - Ratusan pelajar sekolah menengah atas (SMA) di Kota Tegal, Jawa Tengah, mengikuti pagelaran teatrikal nelayan larung sesaji kepala kerbau yang digelar SMA 1 Tegal, Selasa (16/5/2023).
Gelaran teatrikal tentang tradisi budaya khas pesisir Pantura ini, didahului pentas drama kehidupan nelayan yang selalu tidak beruntung saat melaut.
Hingga perlu mengadakan sedekah laut sebagai bentuk ungkapan syukur yang didahului dengan doa bersama.
Baca juga: Gunungan Prokes Larung Covid-19, Bentuk Doa dan Usaha agar Covid-19 Segera Usai
Dengan pakaian khas nelayan Tegal, para siswa-siswi memanggul miniatur benda-benda yang diperlukan untuk melaksanakan larung sesaji.
Serta beberapa ornamen ritual sedekah laut seperti kepala kerbau dan berbagai hasil bumi layaknya acara sedekah laut di dunia nyata.
Acara disaksikan ratusan pelajar SMA lain di Kota Tegal dengan tujuan pelestarian kebudayaan asli Kota Tegal. Sekaligus menanamkan kecintaan terhadap laut sebagai salah satu ikon Kota Tegal.
Salah satu siswi SMA 1 Tegal yang jadi peserta, Arsya menyebut perlunya generasi muda untuk merawat dan menjaga tradisi yang sudah ada sejak dulu.
"Di sini kami siswa siswi ingin mempertunjukan bahwa merawat tradisi lokal itu perlu. Namun perlu disosialisasikan secara ilmiah dan Ketuhanan," kata Arsya.
Sementara menurut salah satu guru yang menginisiasi kegiatan, Mufti, larung sesaji yang kerap disaksikan pada prosesi sedekah laut memiliki multi tafsir dan perbedaan sudut pandang.
Baca juga: Lestarikan Sungai, Seniman dan Budayawan di Kampung Keramik Dinoyo Kota Malang Gelar Larung Ikan
"Nah di sini siswa siswi melaksanakan aksi teatrikal sedekah laut yang diiringi larungan guna menanamkan pengertian makna di balik pelestarian tradisi budaya asli kota Tegal sebagai salah satu aset kearifan lokal," kata Mufti.
Sementara itu, budayawan Tegal, Lutfi AN menyebut tradisi sedekah laut merupakan bentuk tradisi masyarakat yang telah lama mengakar di masyarakat nelayan.
"Selain bentuk permohonan kepada Tuhan agar terjaga kelestarian kehidupan nelayan, larung kepala kerbau atau bentuk makan dan buah-buahan ke laut merupakan simbolisasi agar manusia pun perlu menjaga kelestarian dan keseimbangan laut agar ikan yang ada di laut tidak punah," kata Lutfi.
Baca juga: Larung Ikan di Kampung Keramik Dinoyo Demi Lestarikan Lingkungan
Kepala SMA 1 Tegal Rosa Herawati mengungkapkan pagelaran aksi teatrikal tersebut merupakan rangkaian kegiatan penerapan kurikulum merdeka.
"Selain sebagai salah satu kegiatan pelaksanaan kurikulum merdeka di Kota Tegal, juga sebagai bentuk pelestarian budaya khas Tegal yang telah mentradisi di masyarakat Kota Tegal," kata Rosa.
Acara teatrikal sedekah laut ini juga dimeriahkan dengan tari endel, dan penonton yang semuanya mengenakan baju adat Jawa khas Tegal yang menambah semarak jalannya acara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.