Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paramedis Nilai Pajero Sport Jadi Ambulans Bakal Persulit Penanganan Pasien

Kompas.com - 12/05/2023, 18:24 WIB
Rasyid Ridho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com- Tri Bagus Arif Wicaksono, salah satu paramedis yang kerap membawa pasien sebelum tiba ke rumah sakit menyayangkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten memilih Mitsubisi Pajero Sport sebagai ambulans.

Berdasarkan pengalamannya menggunakan mobil jenis Suzuki APV, Tri merasa kesulitan untuk penanganan awal pasien yang akan dibawa ke rumah sakit.

"Saya pernah melakukan penanganan di dalam mobil APV saja merasa sulit, gimana dengan mobil Pajero ini," kata Tri Bagus saat dihubungi, Jumat (12/5/2023).

Baca juga: Ketua DPRD Banten Mengaku Tak Tahu Alasan Sekwan Pilih Pajero Sport Jadi Ambulans

Menurutnya, pemilihan jenis kendaraan jangan hanya dilihat dari mewah dan bagusnya saja.

Melainkan, kata Tri Bagus, jenis kendaraannya apakah memudahan tim medis didalamnya untuk penanganan awal pasien sebelum tiba dirumah sakit.

"Efisien atau tidaknya ketika ada pasien dimobil, masih mending Hiace sekalian biar lebih terlihat mewah dan efisien juga," ujar dia.

Terkait fasilitas alat kesehatan dalam mobil ambulans, pria yang bertugas di PMI Serang itu mengatakan, hal itu bisa disesuaikam dengan permintaan dan anggaran yang ada.

"Masalah isi dalam mobil ambulans mah tergantung permintaan kita. Mobil APV di kantor juga ada monitor detak jantung," kata Tri Bagus.

Baca juga: Warga Pertanyakan Urgensi DPRD Banten Pilih Pajero Sport Jadi Ambulans, Sekwan: Sesuai Perkembangan Zaman

Warganet kritik

Sejumlah warganet mengkritisi pengadaan mobil ambulans Pajero Sport oleh Sekretaris DPRD Banten senilai Rp600-900 juta itu. Mereka menulis komentar di postingan Instagram @infoserang.

Salah satunya Alfi Syukri mengayakan bahwa kendaraan jenis tersebut tidak cocok digunakan sebagai mobil ambulans didaerah perkotaan seperti di kantor DPRD Banten, Kota Serang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com