Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Remaja Ludahi Spanduk Bergambar Mega dan Puan, 5 Pelaku Minta Maaf

Kompas.com - 10/05/2023, 19:10 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Beredar video sekelompok remaja meludahi spanduk bergambar Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan putrinya, Puan Maharani.

Selain itu, mereka juga memukul dan berbicara dengan nada melecehkan spanduk bergambar Sjaichul Hadi, Kepala Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kedua spanduk tersebut dipasang bersebelahan.

Baca juga: WNA Australia yang Ludahi Imam Masjid di Bandung Dideportasi Malam Ini

Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Sjaichul mengatakan perbuatan tersebut dilakukan pada Minggu (23/4/2023). "Ada lima anak-anak yang melakukan hal tersebut, mereka ada yang meludahi dan kemudian merekam," jelasnya, Rabu (10/5/2023).

"Kejadiannya di Dusun Jlumpang Desa Jlumpang Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang, itu spanduk ucapan Selamat Idulfitri. Videonya berdurasi sekira 30 detik, tapi kemudian tersebar," kata Sjaichul.

Menurut Sjaichul, setelah video tersebut viral di aplikasi TikTok, dilakukan klarifikasi dengan para remaja tersebut dengan didampingi orangtua yang bersangkutan.

"Mereka minta maaf, telah membuat penyataan minta maaf kepada Ibu Megawati, Ibu Puan, termasuk juga kepada jajaran DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang. Kami juga minta video tersebut dihapus," paparnya.

Sementara Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening mengungkapkan, persoalan tersebut telah diselesaikan dengan klarifikasi dan pernyataan pelaku.

"Orangtua pelaku juga sudah memohon maaf ke semua pihak, termasuk kepada Ketua DPC PDI Perjuangan Ngesti Nugraha, dan kami menerima permintaan maaf tersebut," jelasnya.

Menurut Bondan, aksi tersebut dilakukan oleh anak-anak yang masih di bawah umur dengan spontan. "Ini kan bukan aksi pesanan maupun kepentingan politis di sana. Mereka masih belum paham atas apa yang dilakukan, termasuk risiko yang diterima," ungkapnya.

Dia juga meminta orangtua untuk memberi pendampingan terhadap anak, agar selalu berperilaku sopan.

"Itu PR kita semua untuk memberikan pendidikan politik, walaupun ke anak-anak, harus sudah mulai ada pendidikan politik yang sesuai dengan tingkatan usianya," kata Bondan.

Baca juga: Sudah Minta Maaf, Proses Hukum WNA Australia yang Ludahi Imam Masjid di Bandung Dihentikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Regional
Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com