GORONTALO, KOMPAS.com – Salah satu kue yang disarankan untuk disajikan pada lebaran Idul Fitri adalah kue karawo atau kue kerawang, warga Gorontalo mneyebutnya sebagai kukis karawo.
Kue ini sebenarnya sama juga dengan kue lain di Indonesia, namun yang menjadi istimewa pada kukis karawo adalah cara membuatnya yang rumit, makan waktu namun hasilnya sangat indah.
Baca juga: Burayot, dari Kue Lebaran hingga Oleh-oleh Terkenal di Garut, Berikut Cara Membuatnya
Kukis karawo berbahan terigu, mentega, gula, susu, telur, coklat, butter, margarin, hingga tepung maizena.
“Kalau disajikan kukis karawo, saya merasa sayang kalau dimakan, terlalu indah,” kata Dewi Biahimo warga Gorontalo yang menjadi motor penggerak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Selasa (18/4/2023).
Penampakan kukis karawo memang benar-benar indah, karena kue kering ini dihias dengan beragam gambar yang penuh warna, mulai dari bentuk-bentuk geometris, tanaman atau bunga, hingga bentuk abstrak yang menampilkan kombinasi warga.
“Ada kukis dengan dasar warna coklat muda, hiasannya warga hijau, merah kuning, putih atau lainnya,” ujar Dewi Biahimo.
Baca juga: Rem Blong, Pikap Bermuatan Kue Lebaran di Banyuwangi Terperosok ke Sungai
Untuk membuat kue ini memang dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran, proses pembuatannya dilakukan berulang kali. Yang pertama dibuat adalah kue yang menjadi media lukisnya.
Setelah matang kue ini dilukis oleh tangan terampil, jika ada tambahan warna dan tidak semua wanita Gorontalo mampu membuat lukisan di atas kue kering ini. Biasanya wanita yang sudah berpengalaman yang diserahi untuk mengerjakannya.
Semakin banyak hiasan yang diukir dalam kue ini semakin panjang proses pengerjaannya, karena dilakukan pemanggangan berulang kali.
Risna Hasan seorang pelaku UMKM lainnya menjelaskan kukis karawo memiliki kaitan dengan kebiasaan kaum bangsawan Gorontalo pada era Hindia Belanda. Menurut ceritanya kukis karawo adalah salah satu kue yang disuguhkan para pembesar kerajaan saat Idul Fitri.
“Pada masa itu kue istimewa yang dihidangkan saat ada tamu kerajaan adalah kukis karawo,” kata Risna Hasan.
Harga kukis karawo ini bervariasi, para pelaku UMKM di Gorontalo mengemas kue ini dalam wadah yang beragam besarnya, sehingga harga sesuai dengan kapasitas isi toples, berkisar antara puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.