Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kue Lebaran Produksi Mantan TKI Ini Dikirim hingga Taiwan

Kompas.com - 25/06/2016, 16:46 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI,KOMPAS.com - Sepasang suami istri terlihat memasukkan kue berwarna cokelat tua keemasan ke dalam mika plastik dengan hati hati. Setelah terisi penuh mereka menumpukknya di sudut ruang dan memberikan catatan kecil nama pemesan kue.

"Ini namanya kue carang emas dan menjadi favorit kue untuk Lebaran. Kemarin baru kirim ke Taiwan pesanan teman teman buruh migran di sana," ucap Krisna Hadi pemilik usaha kue kepada Kompas.com Sabtu (25/6/2016).

Ia bersama istrinya Ani Sugianti (28) adalah mantan buruh migran yang saat ini membangun usaha kue kering di rumahnya yang berada di Dusun Jatisari Desa Wringinagung Kecamatan Gambiran.

Krisna menjadi bagian pemasaran, sedangkan produksi dilakukan oleh istrinya serta kerabatnya yang sebagian besar juga mantan buruh migran. Krisna hanya mempromosikan kuenya melalui akun Facebook.

Sebelumnya, Krisna menjadi tenaga kerja Indonesia sejak tahun 2006 sedangkan Ani sejak 2007 saat usinya berusia 18 tahun.

"Sudah dua kali kontrak dan untuk satu kali kontrak selama 3 tahun. Kalau saya di pabrik kalau istri di rumah tangga jaga orang jompo," ucapnya.

Lelaki tersebut mengatakan, tantangan terberat bagi para buruh migran adalah ketika kembali ke tanah air.  Mereka yang tidak membuka usaha,  sebagian besar akan memilih kembali lagi ke luar negeri jika tabungannya sudah habis.

Hal tersebut yang menjadi alasan ia membuat usaha pembuatan kue. Sebelumnya ia juga telah merintis usaha travel penjemputan TKI di Indonesia.

Sementara itu Ani Sugianti, istri Krisna kepada Kompas.com mengaku mengawali usaha kue kering tersebut sebagai usaha sampingan karena bosan tidak ada kegiatan di rumah. Ia belajar membuat kue kue kering dari ibunya dan juga channel  Youtube.

"Saya kalau pake handphone buat cari cari manfaat dan akhirnya liat Youtube caranya buat kue. Kalau gagal sudah terlalu sering," katanya sambil tertawa.

Ia mencontohkan, saat membuat kue carang emas dia menghabiskan 20 kilogram lebih ubi jalar sebagai bahan baku. Karena selalu gagal, suaminya sempat menyuruh untuk berhenti bereksperimen.

Ani akhirnya memberanikan diri untuk memulai bisnis kue kering dengan modal hanya Rp 200.000. Pesanan pun berdatangan, bahkan dari luar negeri.

Selama 2 minggu bulan Ramadhan ini, ia sudah menerima pesanan hingga mencapai 4 kuintal. Mereka pun sudah menutup pesanan karena tenaga produksinya kurang.

Pengiriman kue ke wilayah Malang. Blitar, Madiun Jogya, Jakarta bahkan Lampung. Kue tersebut di kirim ke keluarga buruh migran.

"Yang pesan masih bekerja di luar negeri dan kuenya dikirim untuk keluarganya buat Lebaran. Tapi ada juga yang dikirim langsung ke luar negeri buat obat kangen kampung halaman. Walaupun lebih mahal ongkos kirimnya mereka tidak masalah," jelas Krisna.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com