KOMPAS.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini tidaklah mudah.
Pasalnya sepertiga dari total kuota jemaah haji Indonesia sebesar 221.000 orang merupakan lansia. Berbeda dengan tahun sebelumnya, jumlah jemaah haji 105.000 atau sekitar 50 persen dari kuota normal. Selain itu, mereka berusia 65 tahun ke bawah.
"Tahun ini kuota kembali normal. Tentu ini bukan tugas mudah. Diperlukan bukan hanya keterampilan kemampuan tapi juga hati," ujar Yaqut dalam Bimbingan Teknis Terintegarsi dengan Kementerian Kesehatan PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Rabu (13/4/2023) malam.
Baca juga: Menag Ajukan Penambahan Kuota Haji 2023 ke Arab Saudi, Minta Ditambah 100 Persen
Yaqut menjelaskan, harus ada keterlibatan perasaan dalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji.
"Makanya ditegaskan agar para petugas ini memberikan pelayanan kepada jamaah haji sebagaimana pelayanan kepada orangtua sendiri, saudara sendiri, memberikan pelayanan terbaik," ucap dia.Baca juga: Daftar Biaya Perjalanan Ibadah Haji 2023 per Provinsi
Jangan sampai, petugas malah menimbulkan masalah. Seperti tahun lalu, ada petugas yang berurusan dengan polisi Arab Saudi. Hal ini memberikan pekerjaan tambahan untuk Kemenag.
"Saya tidak ingin dan saya tidak mau tahu, tahun ini tidak boleh ada petugas yang berurusan dengan pihak aparat hukum di Arab Saudi. Tolong dijaga semua peraturan-peraturan," beber dia.
Untuk itu, ia berpesan dua hal dalam melayani tamu Allah, terutama lansia. Pertama, kuncinya adalah sabar. Berikanah sabar tanpa batas.
Bila ingin marah, ia menyarankan minumlah air zamzam.
Pesan kedua adalah bekerja secara tim. Itulah mengapa Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan membuat tim petugas untuk bekerja sama dalam pengelolaan haji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.