Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permukiman di Bandung Barat 3 Kali Diterjang Pergerakan Tanah, Diduga Imbas Pembangunan PLTA Cisokan

Kompas.com - 04/04/2023, 19:10 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Permukiman rumah di Kampung Tarikkolot RW 03/04 Desa Cibitung, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, terdampak bencana pergerakan tanah.

Dari hasil asesmen Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, bencana pergerakan tanah mengancam 31 rumah. Permukiman itu berdiri di lahan kurang lebih 3 hektar.

Lahan tersebut mengalami retakan memanjang dengan lebar rekahan 3 sampai 5 centimeter. Selain ditemukan retakan, kontur lahan juga ikut mengalami penurunan permukaan.

Baca juga: Diduga Cabuli 2 Pelajar, Perangkat Desa di Bandung Barat Bakal Diberhentikan

"Luas lahan permukiman yang terdampak bencana pergerakan tanah seluas 3 hektar. Di sana terdapat 31 bangunan rumah warga," kata petugas lapangan BPBD Bandung Barat, Rudi Wibiksana saat dikonfirmasi, Selasa (4/4/2023).

Bukan hanya permukiman warga, pergerakan tanah juga mengancam bangunan masjid dan posyandu. Sehingga, BPBD merekomendasikan menerjunkan tim geologi untuk melakukan kajian.

Baca juga: Kisah Bocah 11 Tahun di Karanganyar Lolos dari Maut, Berhasil Selamat dari Longsor karena Suara Pergerakan Tanah

"Hasil pemetaan pergerakan tanan ketiga kali ini ikut mengancam satu sarana ibadah dan satu sarana kesehatan berupa posyandu," ujar Rudi.

Pembangunan Jalan PLTA Penyebab Bencana

Dari catatan BPBD Bandung Barat, bencana pergerakan tanah di lokasi tersebut pernah terjadi pada 2016 dan 2018. Pergerakan tanah itu kembali terjadi seiring hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kecamatan Rongga.

Bencana pergerakan tanah di Desa Cibitung itu diduga akibat masifnya eksploitasi lahan untuk pembangunan jalan PLTA Upper Cisokan.

Akibatnya, lahan permukiman yang labil di kawasan itu mengalami pergerakan tanah seiring diterjang hujan deras.

"Warga menduga terjadi akibat aktivitas pembangunan Jalan PLTA Upper Cisokan karena berdekatan. Bahkan waktu itu, infonya sempat ada beberapa rumah diberi dana untuk kontrak rumah oleh pihak PLN," ungkap Camat Rongga, Agus Rudiyanto saat dihubungi.

"Tapi apakah akibat aktivitas pembangunan jalan atau bukan itu perlu kajian, makanya kita minta geelogi turun. Karena pembangunan akses jalan sekarang sudah selesai," imbuh Agus.

Untuk itu, Pemerintah Kecamatan Rongga melayangkan surat permohonan untuk peninjauan lapangan oleh tim geologi ke lokasi bencana pergerakan tanah.

Tim geologi nantinya akan melakukan kajian apa yang menjadi penyebab 3 kali pergerakan tanah di lokasi tersebut.

"Kita sudah kirim surat melalui BPBD untuk meminta kajian geologi agar mereka melihat kondisi pergerakan tanah di sini serta keamanan untuk hunian warga," sebut Agus.

Hasil kajian dari badan geologi nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk menerbitkan kebijakan pemerintah daerah. Jika lokasi tersebut dinyatakan tidak aman, pemerintah daerah mesti menyiapkan lahan untuk relokasi warga.

"Sementara ini kita sarankan warga berhati-hati dan melakukan antisipasi terhadap keretakan di tanah dengan cara mengurug dan membuat penahan tanah sementara. Kami juga sarankan petugas Linmas piket apabila hujan deras," tandasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdikbud Jateng Larang 'Study Tour' Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Disdikbud Jateng Larang "Study Tour" Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Regional
Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Regional
Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com