YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat 16 Maret 2023 pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB, Gunung Merapi teramati mengeluarkan 19 kali guguran lava pijar. Jarak luncur guguran lava pijar ini 1.200 meter ke arah barat daya.
Di dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 16 Maret 2023 pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB secara visual asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis,sedang dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah.
Baca juga: Bantu Tangani Dampak Erupsi Merapi, Sepertiga Kekuatan Polda Jateng Dikerahkan
"Teramati 19 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.200 meter ke barat daya," ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, Jumat (17/03/2023).
Data kegempaan di Gunung Merapi menunjukkan guguran berjumlah 168 dengan amplitudo 3-40 mm dan durasi 24.4-166.8 detik. Hybrid/Fase Banyak berjumlah 37, amplitudo 3-17 mm, S-P 0.3-0.6 detik dan durasi 4.6-8.5 detik.
Vulkanik Dangkal berjumlah 5 dengan amplitudo 33-70 mm dan durasi 8.3-10 detik. Vulkanik Dalam berjumlah 1 amplitudo 6 mm, S-P 0.4 detik dan durasi 11.7 detik. Tektonik Jauh berjumlah 2 dengan amplitudo 3-63 mm, S-P : 37.15 detik dan durasi 94.6-141.2 detik.
Sampai dengan saat ini BPPTKG masih menetapkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi pada tingkat Siaga (Level III).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Kemudian Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.