Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Rumah Terakhir di Proyek Tol Yogyakarta-Solo Rata dengan Tanah, Pemilik Sempat Tolak Rp 3,5 Miliar

Kompas.com - 14/03/2023, 18:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

KLATEN, KOMPAS.com - Sebuah rumah yang tersisa di proyek tol Yogyakarta-Solo di Klaten, Jawa Tengah, akhirnya rata dengan tanah.

Rumah tersebut berada di pinggir jalan Klaten-Boyolali, tepatnya di Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen, Klaten.

Rumah berukuran 500 meter itu milik Setyo Subagyo. Dia sempat menolak uang ganti rugi lantaran harga dasar tanah yang dihitung tak sesuai.

Baca juga: Dapat Ganti Rugi Rp 3,5 Miliar, Pemilik Rumah Bertingkat di Tol Yogyakarta-Solo: Saya Terima dengan Terpaksa

Pasalnya, harga tanahnya permeter hanya Rp 2,5 juta. Namun, rumah di seberang jalan rumahnya dihargai Rp 3 juta permeternya.

Perbedaan tim appraisal di lokasi rumah Subagyo dengan rumah di depannya tak pelak membuatnya kecewa.

"Tanah di depan rumah seberang jalan saja uang ganti kerugiannya bisa Rp3 juta, sementara tanah saya dihargai lebih murah, selisih Rp500 ribu per meter," ujar Subagyo kepada TribunSolo.com, pada Januari 2023.

Subagyo pantas kecewa. Sebab, rumahnya itu berdiri di atas tanah datar. Sementara rumah di depannya malah ada jurang.

Namun, nasib sudah berkata. Dirinya memutuskan untuk menerima uang ganti rugi dengan nilai total Rp 3,5 miliar.

Serah terima Uang Ganti Rugi (UGR) itu dilakukan di Pengadilan Negeri (PN) Klaten, pada Jumat (10/3/2023) lalu.

Baca juga: Rumah Bertingkat Berdiri di Tengah Tol Yogyakarta-Solo, Pemilik Akhirnya Mau Terima Ganti Rugi Rp 3,5 Miliar

"Iya benar. Pada selasa perwakilan pengadilan ke rumah saya. Memberitahukan intinya dana itu sudah dititipkan di pengadilan, sudah dikonsinyasi oleh BPN ke pengadilan negeri," katanya, dilansir dari TribunJogja.com.

Subagyo menjelaskan, dirinya mendapat penjelasan bahwa uang itu tidak akan naik nilainya meski sudah di meja hijau.

"Terus saya tanya, prosedur selanjutnya bagaimana, mereka bilang uang itu nilainya tidak naik atau tidak kurang sesuai keputusan awal," tambahnya.

Setelah mendapat penjelasan tersebut, Subagyo mengungkapkan dia dengan terpaksa harus menerima uang konsinyasi itu.

"Sehingga saya berpikir, kalau begitu ya sudah lah, saya terima saja tapi dengan terpaksa. Maka saya minta kalimatnya ditambahi saya terima UGR dengan terpaksa," katanya.

Dia berujar sudah meninggalkan rumahnya beberapa bulan lalu. Sebabnya, debu dan lumpur masuk ke rumah saat pengerjaan proyek.

Baca juga: Jalan Tol Solo-Yogyakarta di Klaten Dipakai Balap Liar padahal Baru Selesai Dicor, 5 Motor Berknalpot Brong Diamankan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com