KOMPAS.com - Kepala Desa (Kades) Curug Goong, Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, Salamunasir tewas usai ditusuk dengan jarum suntik pada Senin (13/3/2024) siang.
Pelaku adalah seorang mantri berinisial SH. Ia menyatakan tak ada niat untuk membunuh korban dan menusukkan suntikan hanya untuk memberi efek jera.
Mantri SH mengatakan suntikan yang ditusukkan ke punggung Salamunasir hanya berisi cairan injeksi yang biasa digunakan untuk obat dan bukan racun.
Akibat suntikan tersebut, korban mengalami kejang-kejang dan akhirnya meregang nyawa.
Alasan pelaku menyuntikkan suntikan ke korban dijelaskan oleh pengacara SH, Raden Elang Mulyana.
Baca juga: Sosok Kepala Desa yang Disuntik Mati Mantri di Serang, Baru Setahun Menjabat, Sempat Jadi Sekdes
Ia mengatakan korban melakukan hal tersebut karena ingin memberikan efek jera. Raden Elang menyebut Mantri SH terbakar cemburu setelah melihat foto istrinya, NN sedang makan bersama Salamunasir.
Elang juga menyebut SH emosi saat tahu istrinya, NN dibelikan ponsel oleh korban untuk berkomunikasi.
"Istri klien kami intens komunikasi, bahkan dari fakta yang saya dapatkan istrinya dibelikan handphone oleh si korban, untuk komunikasi. Istrinya punya dua," kata Elang saat dihubungi wartawan, Rabu (14/3/2023).
Pada ponsel yang dibelikan korban untuk mempermudah komunikasi, didapati foto-foto berdua di galerinya. Hal itu yang membuat emosi SH memuncak.
Baca juga: 5 Fakta Mantri Suntik Kades di Banten hingga Tewas, Sempat Cekcok hingga Diduga karena Cemburu
Namun, Elang tidak mengungkap foto seperti apa yang membuat perawat di RSUD Banten itu naik pitam.
"Pengakuan dari klien kami ada beberapa foto di handphone istri bersama dengan korban, terkait foto itu saya tidak bisa mendalam, nanti di persidangan kita akan buka," ujar Elang.
"Foto berdua ada beberapa temuan foto dan ada beberapa foto yang lumayan (membuat emosi), gak bisa dibuka, nanti saja," sambung Elang.
Sementera itu suntikan dan cairan obat tersebut dibawa oleh Mantri S di dalam warna hitam saat menghampiri korban di rumahnya.
"Pelaku cekcok dengan korban hingga emosi. Berdasarkan pengakuan pelaku, alasan menyuntikkan itu karena ingin memberikan efek jera biar lemas saja, tidak ada niat untuk membunuh," ungkap Raden Elang kepada TribunBanten.com, Senin (13/3/2023).
Bahkan setelah korban mengalami lemas dan sesak napas, pelaku juga membantu membawa korban ke Puskesmas Padarincang hingga ke RSUD Banten.
Baca juga: Mantri Suntik Mati Kades Diduga karena Perselingkuhan, Korban Belikan Istri Pelaku Ponsel