Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Video Siswi SMK Ditendang Temannya di Lombok Tengah, Korban Lapor Polisi

Kompas.com - 08/03/2023, 08:18 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Lombok Tengah berinsial M melapor ke polisi, buntut video diduga bullying (perundungan) yang sempat menyebar di media sosial.

Dalam video yang beredar, siswi diduga M tersebut ditendang oleh temannya. Sementara siswi yang lain justru merekam kejadian tersebut.

Baca juga: Video Siswi di Lombok Tengah Ditendang dan Direkam oleh Temannya, Kepsek: Kita Sudah Selesaikan

Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah Iptu Redho membenarkan bahwa M telah melapor ke Mapolres Lombok Tengah.

"Iya, laporannya sudah kami terima hari Senin (6/3/2023) kemarin. Laporannya soal kekerasan terhadap anak," kata Redho melalui sambungan telepon, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Kronologi Dugaan Perundungan Siswi SMK di Lombok Tengah, Berawal Fitnah di Grup Gibah

Terlapor lebih dari satu

Redho menjelaskan, laporan tersebut ditujukan kepada beberapa terduga pelaku yang diduga melakukan penganiayaan seperti yang terekam dalam video.

"Ini terlapor lebih dari satu, jadi dia pelaku dan kawan-kawan belum bisa sebutkan identitasnya karena masih dalam penyelidikan. Nanti jika ada perkembangan (penyidikan) kami akan sampaikan," kata Redho.

Redho menyebutkan, polisi belum mulai memeriksa saksi-saksi.

"Belum ada yang kita periksa, karena laporannya baru kemarin," kata Redho.

Video viral

Sebelumnya, video seorang siswi ditendang oleh teman-temannya viral di media sosial.

Kasus dugaan perundungan itu terjadi pada Kamis (2/3/2027) di Lombok Tengah.

Kepala sekolah SMKN 3 Pujut, Akhirman Akbar menegaskan telah menyelesaikan masalah itu dan memanggil para orangtua siswi.

Baca juga: Video Siswi di Lombok Tengah Ditendang dan Direkam oleh Temannya, Kepsek: Kita Sudah Selesaikan

Menurutnya peristiwa bermula dari grup WhatsApp yang dibuat korban dan dinamai 'Grup Gibah'. 

"Dalam grup tersebut, terduga korban diduga menebarkan fitnah kepada salah satu pelaku, sehingga dikonfirmasi langsung," kata Akbar melalui pesan WhatsApp, Selasa (7/3/2023).

Baca juga: Alasan Kades di Lombok Barat Bergaya Rambut Mohawk ala Anak Punk, Ingin Promosikan Desa

Akbar menambahkan, terduga pelaku dan korban terlibat adu mulut hingga berujung kontak fisik.

"Tak terima, R lalu mencoba konfirmasi ke M dan T. Saat minta konfirmasi itulah terjadi adu mulut, yang berakhir dengan kontak fisik di antara kedua belah pihak," kata Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com