Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Kota Solo, Bupati Wonogiri: Tak Terkait Pembukaan Pintu Air Waduk Gajah Mungkur

Kompas.com - 21/02/2023, 21:17 WIB
Muhlis Al Alawi,
Khairina

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com-Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyatakan banjir yang melanda Kota Solo dan sekitarnya tidak kaitannya dengan pembukaan pintu air Waduk Gajah Mungkur pekan lalu.

Pembukaan pintu air itu harus dilakukan mengingat pekan lalu intensitas hujan tinggi sehingga daya tampung waduk tidak dapat menampung air yang masuk.

“Jadi banjir (di Kota Solo dan sekitarnya) itu terjadi karena intensitas hujan tinggi bukan karena faktor pembukaan pintu air WGM atau banjir kiriman . Justru kalau pintu air tidak dibuka maka akan terjadi potensi bencana yang tidak terkontrol,” ujar pria yang akrab disapa Jekek kepada Kompas.com, Selasa (21/2/2023) malam.

Baca juga: Banjir Bandang Kembali Melanda Dua Perumahan di Semarang, Ganjar Minta Sekda Perketat Tata Ruang

Jekek menepis tudingan banjir yang terjadi di Kota Solo dan sekitarnya salah satunya karena pembukaan pintu air Waduk Gajah Mungkur.

Menurut Jekek, keberadaan WGM sejatinya memiliki satu fungsi waduk adalah pengendali banjir. Dalam pengendalian banjir ada kaidah teknis yakni standar operasional prosedur.

Untuk itu, manakala terjadi hujan deras sehingga menyebabkan daya tampung waduk tidak bisa meng-cover air masuk ke waduk.

Dengan demikian perlu upaya teknis yang dilakukan. Salah satunya adalah pembukaan spillway atau pintu air akan dibuka.

“Jadi itu bukan kami mengirimkan banjir. Justru kalau tidak dibuka dalam kapasitas daya tampung optimal dan terjadi jebol waduk maka potensi bencananya akan lebih tinggi. Kami analogikan semisal truk kapasitas muatnya 10 ton dikasih beban 20 ton mampu tidak. Maka tidak akan mungkin mampu,” jelas Jekek.

Baca juga: Respons Banjir Solo Raya hingga Semarang, Ganjar Bakal Kembali Upayakan Modifikasi Cuaca dengan BMKG

Ia menuturkan saat pintu air dibuka berarti batas tampung maksimal waduk sudah over maka harus dikurangkan. Cara pengurangannya dengan membuka pintu air..

“Yang perlu kami luruskan, bahwa pembukaan pintu sebagai upaya pengendali banjir. Kenapa karena daya tampungnya sudah maksimal. Kalau daya tampung waduk maksimal kemudian tidak ada keseimbangan antar debit air yang masuk dan keluar maka ada potensi bencana.Kalau waduk jebol maka akan menjadi sesuatu yang liar dan tidak terkendali,” tutur Jekek.

Jekek mengakui di Kabupaten Wonogiri sebagian terkena dampak dari intensitas hujan yang tinggi.

Tak hanya itu, pembukaan pintu air itu menjadikan air sungai besar sumbat. Kondisi itu menjadikan air sungai kecil tidak bisa masuk akhirnya menggenang dilingkungan pemukiman warga Kota Wonogiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Regional
Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Regional
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Regional
MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

Regional
Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Regional
Terdampak Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Ditutup Sementara

Terdampak Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Ditutup Sementara

Regional
Kenang Brigadir RAT, Keluarga di Manado Gantung Seragam Polisi Milik Almarhum di Teras Rumah

Kenang Brigadir RAT, Keluarga di Manado Gantung Seragam Polisi Milik Almarhum di Teras Rumah

Regional
Mengenal Ritual Adat Murok Jerami di Bangka Tengah

Mengenal Ritual Adat Murok Jerami di Bangka Tengah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com